Gubernur Banten H. Wahidin Halim, Ketua DPRD Asep Rahmatullah, Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo, dan Danren 064/ Maulana Yusuf, Ketua MUI Banten, Danlanal Merak. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin
Halim mengatakan hasil pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) tadi
adalah, mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan di berbagai
daerah. Aksi teror dampaknya sangat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi,
sosial, keamaman, dan politik.
“Kita sepakat berbagi tugas, bahwa
perlu ada langkah-langkah preventif,” kata Gubernur.
Pertemuan dengan FKPD membahas
isu-isu dalam menyikapi aksi terorisme yang dihadiri oleh; Danrem 064/Maulana
Yusuf, Danlanal Merak, Kapolda Banten, Ketua DPRD Banten, Asisten Daerah I
Setda Provinsi Banten, Kajati Banten, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten. Pertemuan dilaksanakan di Ruang Rapat
Gubernur, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP-3B) Curug, Kota
Serang, Selasa (14/5/2018).
Gubernur mengingatkan semua pihak
harus meningkatkan kewaspadaan. “Tetapi,
masyarakat Banten tidak boleh takut dan tak boleh kalah oleh aksi teror,” tutur
Gubernur seraya meminta rakyat tenang.
Pihaknya, akan melakukan
langkah-langkah persuasif dan keamanan terhadap lingkungan masing-masing.
Karena, menurut Gubernur, semua pihak, tentu saja tidak membiarkan atau akan
melakukan pencegahan agar tidak lagi terjadi tindakan terorisme.
“Kita tidak akan membiarkan aksi
teroris ini. Jangan sampai menjadi teror yang membuat ketakutan bagi
masyarakat,” katanya.
Gubernur mengajak semua pihak
melakukan perlawanan. Di sisi lain, pihaknya akan melakukan upaya-upaya
meningkatkan pemahaman kepada masyarakat terhadap kesadaran kehidupan berbangsa
dan bernegara. Akan diambil langkah-langkah reprensif dan tegas terhadap
tindakan-tindakan yang berbau kriminal dan teror.
Dalam jangka panjang perlu para
penyuluh, dan organisasi lainnya bersama-sama terjun ke masyarakat agar semakin
tumbuh dan berkembang pemahaman-pemahaman yang sesuai dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Gubernur menginginkan
langkah-langkah ini menjadi rule model dalam rangka pendekatan-pendekatan
meluruskan pemahaman yang keliru di masyarakat agar stigma Banten sebagai salah
satu produsen pelaku teroris dapat dihilangkan atau tidak ada sama sekali.
(*/ril)
0 Comments