Ilustrasi powerbank yang sedang berfungsi menambah daya handphone. (Foto: Syafril Elain/tangerangnet.com) |
NET - Powerbank alat
untuk menambah daya handphone sekarang ini menjadi kebutuhan setiap orang.
Namun, powerbank menimbulkan masalah ketika dibawa ke dalam pesawat saat
menggunakan jasa penerbangan untuk suatu perjalanan.
Baru-baru ini tersiar video terjadi kebakaran akibat power
dibawa penumpang ke dalam pesawat saat berterbangan. Bagaimana sih sebenarnya
kalau penumpang membawa powerbank ke dalam pesawat saat perjalanan dengan
menggunakan jasa penerbangan?
Branch Communication Manager Bandara Soekarno Hatta Erwin
Revianto mengungkapkan regulasi tentang powerbank dibawa ke dalam pesawat sudah
diatur dan dikeluarkan oleh Asosiasi Maskapai Penerbangan Sipil Internasional
(IATA).
"Itu sebenarnya imbauan dari IATA sudah lama. Tapi, kami
mulai ingatkan lagi sekarang ini," ujar Erwin kepada wartawan, Minggu
(11/3/2018).
Erewin menjelaskan Asosiasi maskapai internasional tersebut
menyatakan powerbank yang mempunyai kapasitas di bawah 100Wh dapat dibawa dalam
bagasi kabin. Sedangkan powerbank berkapasitas 100Wh - 160Wh harus melalui
persetujuan maskapai yang bersangkutan.
Dan powerbank dengan kapasitas lebih dari 160Wh, kata Erwin,
sama sekali dilarang dalam penerbangan. Kapasitas 100Wh jika dikonversi dalam
mAh adalah sebesar 27.000mAh.
“Jadi powerbank yang bisa dibawa bebas ke dalam kabin
pesawat adalah yang berkapasitas dibawah 27.000mAh dengan voltase 3.85V. Ini,
kami ingatkan lagi melalui akun media sosial Instagram untuk mengimbau
penumpang terkait kejadian beberapa waktu lalu di China," kata Erwin.
Atas imbauan tersebut, Sartono – salah seorang penumpang
pesawat di Bandara Soekarno Hatta menyatakan perlu mendapat penjelas yang lebih
rinci tentang powerbank tersebut. “Wah, saya belum tahu mana powerbank yang
boleh dan tidak dibawa ke dalam pesawat,” ucap Sartono.
Namun, kata Sartono, kalau memang demi keselamtan penumpang
perlu ditegaskan pelarangan membawa powerbank dan bukan sekadar imbauan. “Saran
saya, petugas harus tegas dan jangan abu-abu,” ungkap Sartono.
Seperti diberitakan sebelumnya, penumpang maskapai
penerbangan China Southern Airlines dari Guangzhou ke Shanghai pada Minggu
(25/2/2018) harus turun dari pesawat,
ketika powerbank terbakar di bagasi kabin. Pihak China Southern Airlines
menerangkan penumpang pesawat dengan nomor penerbangan CZ3539 itu melihat asap
dan api yang berasal dari tas penumpang.
Insiden tersebut berhasil diatasi dengan bantuan departemen
kebakaran dan keamanan. Penumpang yang memiliki tas berisikan powerbank itu
dibawa ke kantor polisi untuk membantu proses penyelidikan.
Dalam investigasi awal menunjukan, powerbank tidak dalam
keadaan sedang digunakan ketika api muncul. Penggunaan perangkat tersebut telah
dilarang oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, namun masih
diperbolehkan dalam batas yang ditentukan. (*/ril)
0 Comments