Dr. H. Wahidin Halim dan sejumlah jurnalis saat mewawancarai. (Foto: Istimewa) |
NET – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Partai
Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Nasiona Demokrat (Nasdem) bersepakat mengusulkan
Faldo Maldini dan Mohammad Fadlin Akbar sebagai calon Walikota dan Wakil
Walikota Tangerang periode 2024-2029.
Hal ini membuat warga Kota Tangerang terkejut. Guna
mengetahui latar belakang kenapa hal itu disepakati petinggi partai politik,
sejumlah wartawan mewawancarai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem
Provinsi Banten Dr. H. Wahidin Halim di kediamanannya di Jalan Haji Djiran,
Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Ahad (30/6/2024) malam. Berikut ini
liputannya:
Jurnalis (Jr): Pak WH, tiba-tiba saja ini Faldo dan Fadlin dipasangkan,
bagaimana ceritanya?
Wahidin Halim (WH): Sekarang generasi muda diberi kesempatan
untuk tampil, pemilih kita (Kota Tangerang) sekarang senang kaum milineal.
Ini saya kira satu langkah tepat dan cepat. Kita beri
kesempatan kepada pemimpin muda di Kota Tangerang ini agar dia mampu
mengakomodir keinginan kaum muda. Mungkin mereka rindu kepada pemimpin seusia
mereka. Itu yang pertama.
Jr: Apa selama ini kalangan anak muda kurang mendapat tempat?
WH: Kepemimpinan sebelumnya, sudah 10 tahun dan perlu ada
perubahan. Dengan anak muda ini terjadi semacam progresifitas, restorasi, dan kemudahan,
terus juga perubahan sehingga mampu merespon perkembangan kebutuhan orang muda
sekarang, masalah pengangguran, masalah pendidikan, masalah kesehatan, ini
sangat strategis. Ini bisa dilakukan oleh anak muda yang progresif, anak muda
yang berpendidikan.
Jr: Kenapa Faldo menjadi pilihan?
WH: Saya melihat Faldo ini cukup berpengalaman berorganisasi,
kemampuannya mumpuni, berpendidikan, dan bagi anak-anak muda dia mewakili. Mewakili
anak muda tegas.
Jr: Tapi Faldo kan kader PSI sementara Fadlin dari Nasdem yang berbeda
saat Pemilihan Presiden?
WH: Pada Pemilihan Presiden (Pilpres), Nasdem bergabung pada
koalisi Perubahan tapi sekarang bergabung dengan Gerindra, KIM (Koalisi
Indonesia Maju).
Itulah politik. Politik begitu. Kita kemarin berbeda
pendapat soal pada tingkat nasional yakni Nasdem, PKB (Partai Kebangkitan
Bangsa-red), dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera-red) memilih jalan sendiri
dengan mendukung Anies Rasyid Baswedan. Gerindra dengan PSI dengan jalan dan
cara sendiri. Ini bukan suatu konflik yang berkepanjangan dan setelah Pilpres, Nasdem merapat ke
Prabowo-Gerindra.
Jr: namun public tidak melihat seperti itu?
WH: Nah ini, saya selalu berusaha. Jangan sampai menjalar ke
daerah karena daerah dengan budaya yang berbeda, situasi politiknya berbeda,
kearifan lokal yang kita harus jaga. Pada dasarnya ada kearifan dan yang kita kedepankan
bukan pertentangan idiologi di antara kita di sini, tapi bagaimana selama 10
tahun belakangan ini baik Banten maupun Kota Tangerang demokrasi tumbuh menjadi
lebih baik.
Ada kesepakatan di antara KIM dan Koalisi Perubahan untuk
dibuktikan bahwa kita kompak kita bersama-sama. Ada semangat kita usung melawan
Kotak Kosong. Selalu saya katakana jangan sampai ada Bumbung Kosong. Itu
mendistorsi demokrasi. Kalau ada orang atau partai tertentu menginginkan Kotak
Kosong, di sini anak muda, para generasi muda, anak muda, dan teman-teman wartawan di
mana adanya?
Jr: Ohhh Bapak melihat ada upaya untuk mendistorsikan demokrasi?
WH: Masak kita biarkan saja demokrasi digerogot oleh partai
tertentu. Ada indikasi ke arah sana. Semua yang ada di kabupaten dan kota di
Provinsi Banten mau dihadirkan Kotak Kosong, Kota Tangerang termasuk begitu mau
mereka kuasai. Cara berfikir mereka akan menguasai. Tidak secara demokratis
dengan menciptakan tidak ada lawan.
Di dalam demokrasi hal itu tidak sesuai lagi. Harus ada
lawan. Ada timpalannya. Kalau tidak ada lawan main sendiri, bukan demokrasi. Nah
semangat itu ada. Kita bersama-sama mengikrarkan diri. Ayo kita lawan, kita
lawan Kotak Kosong yang diinginkan oleh partai tertentu. Semangat itu sudah
ada.
Jr: Partai politik apa saja yang sudah bergabung?
WH: Oleh karena itu, Faldo-Fadlin didukung oleh sejumlah
partai politk yang hampir 28 kursi. Kita yang berkoalisi yakni: Nasdem, PSI,
Gerindra, PKB, PAN (Partai Amanat Nasional-red) menyusul tadi PKS. Pada tingkat
provinsi PPP (Partai Persatuan Pembangunan-red) sedangkan diupayakan. Jadi kita
sudah cukup memenuhi syarat untuk pencalonan.
Paling tidak hari ini, kita nyatakan dan kita pastikan tidak
ada Kotak Kosong. Ya ada dan sudah ada isinya dan siap meledak.
Jr: Dengan PDIP sendiri bagaimana komunikasinya?
WH: Dengan PDIP belum, kita berusaha mendekati dan mengajak
ikut bergabung.
Jr: Untuk Partai
Demokrat bagaimana?
WH: Partai Demokrat belum ketemu pimpinannya. Kita berharap
mau bergabung. Ini kan memang ada kesapakatan politik lokal. Di sini, saya
melakukan pendekatan dan di pusat yakni Gerindra menjadi sponsor pertemuan
partai politik dengan mencoba menarik Partai Demokarat. Paling tidak, kita
berharap semua partai politik di luar Partai Golkar, kita bersatu. Ini sudah semakin
kental dan semakin kentara bahwa kita membangun koalisi Indonesia Maju dan
Perubahan. Kalau dulunya ada yang di Indonesia Maju ada yang di Perubahan.
Jr: Secara historis Bapak kan pernah di Partai Demokrat, apa ini bisa
untuk melakukan pendekatan?
WH: Ya, saya sadar sekarang bukan di Partai Demokrat. Saya
fikir saya di Partai Nasdem sebagai Nasdem. Bisa jadi satu saat bisa ketemu.
Yang pasti, kita sudah cukup kursi untuk mengajukan pasangan calon Walikota dan
Wakil Walikota Tangerang.
Jr: Sekarang apa sih dibutuhkan oleh masyarakat Kota Tangerang?
WH: Anak muda ini kan lebih tahu. Mereka punya istilah
sendiri ada sedikit saya tahu seperti besti, minggir wir, gabut, dan oke gas.
Bahasa-bahasa mereka dan tahu kebutuhan mereka.
Jr: hal lain yang mendorong apalagi Pak?
WH: Saya baca dari penelitian yakni 63 persen pemilih muda
dari berbagai survey. Dari survey banyak juga yang tidak berpendidikan, mereka
malas, mereka tidak punya pekerjaan. Bahkan pemain pinjol itu anak-anak muda
walaupun kita menuduh seperti itu.
Anak muda potensi sekali, anak muda harus kita siapkan.
Mereka tau selera kalangan muda, keinginan anak muda itu sendiri.
Jr: Terus kapan dideklarasikan pasangan Faldo-Fadlin?
WH: Secepatnya. Dalam minggu ini. (***)
(Syafril Elain/TangerangNet.Com)
0 Comments