Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao saat tiba di Bandara Soetta. (Foto: Istimewa) |
Kedatangan tamu langsung disambut kolaborasi pertunjukan
tari dari DKI Jakarta dan Provinsi Banten.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menyambut
kedatangan Perdana Menteri Timor Leste yang tiba pada Pukul 8.00 WIB.
Penerimaan ini, disambut dengan kolaborasi bersama DKI Jakarta dengan menampilkan
Tarian Tradisional Betawi.
“Hari ini, saya mendapat tugas dari Bapak Joko Widodo, Presiden
Republik Indonesia. Menyambut kedatangan para Kepala Negara yang mana kita
berkolaborasi, kompak dengan Pemprov DKI melalui tarian budaya dalam penyambutannya,”
tutur Al Muktabar.
“Kekompakan itu kita limpahkan untuk memeriahkan rangkaian
KTT ASEAN 2023,” ucapnya.
Al Muktabar menjelaskan kolaborasi yang dilakukan Pemprov
Banten dan DKI ini merupakan fokus dari upaya memfasilitasi para tamu negara.
“Dan kita berkontribusi secara bergiliran untuk tampil di
Bandara Soekarno-Hatta. Itu adalah sesuatu hal yang dipandang perlu untuk
kekompakan kita,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar menerima kedatangan Perdana
Menteri Laos Sonexay Siphandone, yang tiba pada pukul 13.30 WIB. Penerimaan
Perdana Menteri Laos ini disambut dengan penampilan tari Waljamaliha dari
Sanggar Kembang Tanjung, Kabupaten Pandeglang.
Al Muktabar mengatakan penerimaan pada hari ini terdapat dua
metode. Yaitu penerimaan langsung di tangga pesawat dan penerimaan di ruang
VIP. Dalam kesempatan ini, ia menyatakan selalu berusaha mengenalkan Provinsi Banten
kepada para tamu negara.
“Dengan mendapatkan tugas kehormatan menerima tamu negara.
Tentu beberapa di antara itu, saya selalu memperkenalkan tentang Provinsi
Banten,” ungkapnya.
“Kalo di ruang VIP kita selalu berdiskusi beberapa hal
penting baik perihal daerah beliau atau daerah kita. Atau saat di tangga
pesawat kita perkenalkan Banten ya melalui tarian itu,” tuturnya.
Al Muktabar menyebutkan pengenalan daerah tersebut merupakan
alat komunikasi efektif yang bisa dilakukan pada kegiatan ini. Sehingga ia
berharap, komunikasi yang terus dioptimalkan mampu memberikan kesan yang baik
untuk para tamu daerah dalam mengenal Indonesia khususnya Provinsi Banten itu
sendiri.
“Saya setiap ada kesempatan berbicara pasti membicarakan
Provinsi Banten dan tentu Indonesia. Saya yakin paling tidak sepintas mereka
tercatat pernah diterima dengan hangat di Provinsi Banten, Indonesia dan
melalui perkenalan singkat itu kita bisa dikenang,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Timor Leste dan Laos ini merupakan negara anggota ASEAN. Timor
Leste bergabung menjadi anggota ASEAN yang ke-11 pada 2022. Sedangkan Laos,
bergabung menjadi anggota ASEAN yang ke-8 pada1997. (*/pur)
0 Comments