Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memakaikan helm kepada Irandi Karmara. (Foto: Istimewa) |
Bamsoet mengajak para wartawan untuk menyambut Pemilu 2024
yang sudah di hadapan mata dengan penuh suka cita. Mengingat Pers punya peran
penting sebagai Pilar keempat demokrasi.
"Dalam menghadapi Pemilu, selain mengabarkan tentang
fakta dan memberikan edukasi kepada masyarakat, Pers juga memiliki 'tugas
tambahan' untuk merajut ikatan kebangsaan ketika Pemilu usai dilaksanakan,"
ujar Bamsoet usai menyerahkan sepeda motor kuning di sela Diskusi Empat Pilar
'PPHN Tanpa Amandemen', di Media Center MPR RI, Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu
(29/3/2023).
Karena berdasarkan pengalaman, kata Bamsoet, Pemilu hampir
selalu menyisakan residu. Kontestasi poltik yang tidak sehat akan memicu
polarisasi rakyat pada kutub yang berseberangan jika tidak dikelola dengan
baik, dapat berujung pada konflik sosial
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan dalam konteks kehidupan
demokrasi, salah satu tolok ukur yang dapat dijadikan rujukan untuk menakar
implementasi dan kualitas demokrasi di Indonesia adalah dengan mengacu pada
nilai indeks demokrasi. Secara nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) menilai
indeks demokrasi didasarkan pada tiga aspek, yaitu kebebasan sipil, hak-hak politik,
dan lembaga demokrasi.
"Dari data BPS, indeks demokrasi Indonesia selama kurun
waktu antara tahun 2009 hingga 2020 telah mengalami penurunan 4 kali pada
periode tahun 2010, tahun 2012, tahun 2015, dan tahun 2016. Sedangkan indeks
demokrasi pada 2020 berada pada angka angka 74,92 atau meningkat dari tahun
2019 sebesar 72,39," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum SOKSI itu menerangkan secara global, salah
satu rujukan yang telah mendapatkan pengakuan global adalah indeks demokrasi
yang disusun oleh The Economist Intelligence Unit, suatu divisi penelitian dari
Economist Group yang berbasis di Inggris. Lembaga ini mengukur kualitas
implementasi demokrasi dari lima instrumen, yaitu proses pemilu dan pluralisme,
fungsi pemerintah, partisipasi politik, budaya politik dan kebebasan sipil.
Merujuk pada laporan The Economist Intelligence Unit yang
dipublikasikan pada awal Februari 2022, indeks demokrasi Indonesia pada 2021
menempati urutan ke 52 dari 167 negara, dengan nilai 6,71 pada skala 0 sampai
10. Di satu sisi, bangsa Indonesia patut berbangga bahwa capaian indeks
demokrasi pada 2021 lebih baik jika dibandingkan dengan capaian tahun 2020, yakni
indeks demokrasi berada pada peringkat 64 dunia dengan nilai indeks sebesar
6,30 yang merupakan skor terendah sejak 2006.
0 Comments