![]() |
Abraham Mose dan Bambang Soesatyo keinginan bersama tingkatkan industri pertahanan dalam negeri. (Foto: Istimewa) |
Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan hal itu usai
menyaksikan penandatanganan LoI dari PT Dwimitra Pasifik Internasional dengan
PT Pindad, di sela event Indo Defence 2022 yang dibuka Presiden Joko Widodo, di
JIExpo, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Bamsoet menyebutkan senjata api bela diri terdiri atas Black
Stone Defender kaliber 7,65 mm Single Stack dan Protector 7,65 mm Double Stack.
Sementara senjata api olahraga terdiri atas Black Stone Thunder 9 mm Double
Stack Standar Class, Storm 9 mm Double Stack Open Class serta Cyclone 9 mm PCC
Class.
Menurut Bamsoet, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)
berbagai jenis senjata api tersebut sudah mencapai lebih 50 persen. Selain
sebagai mitra produksi, PT Dwimitra Pasifik Internasional juga ditunjuk oleh PT
Pindad sebagai distributor untuk memasarkan dan menjual berbagai jenis senjata
api bela diri dan olahraga tersebut ke berbagai kalangan, seperti anggota dan
atlet Perbakin, anggota Perikhsa, serta berbagai kalangan lainnya.
"Berbagai jenis senjata api bela diri dan olahraga
produksi bersama PT Pindad dengan PT Dwimitra Pasifik Internasional sangat
bermanfaat bagi kemajuan olahraga menembak para atlet Perbakin maupun bagi para
anggota Perikhsa,” tutur Bamsoet yang juga Ketua Umum Perkumpulan Pemilik Izin
Khusus Senjata Api Bela Diri (Perikhsa).
Dengan memaksimalkan produksi dari dalam negeri, kata
Bamsoet, Perbakin dan Perikhsa turut memajukan produktivitas sekaligus
mendorong perkembangan industri pertahanan nasional. Terlebih berbagai senjata
api tersebut kualitasnya tidak kalah dibandingkan produk sejenis dari luar
negeri.
Selain Bamsoet sebagai Ketua Umum Perikhsa, juga hadir
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, CEO PT Dwimitra Pasifik Internasional
Guntur Muchtar, dan Ketua Harian PB Perbakin Mayjen TNI (Purn) Siswanto.
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan senjata api bela diri dan
olahraga hasil kerjasama PT Pindad dengan PT Dwimitra Pasifik Internasional ini
memiliki berbagai keunggulan. Antara lain, mengambil design populer yaitu
design modular yang dapat dimodifikasi sesuai kegunaan. Kualitasnya juga masuk
kategori custom gun, dengan material yang digunakan adalah baja khusus untuk
senjata api. Serta memiliki kemampuan tembakan yang sangat presisi karena dibuat
dengan ketelitian tinggi.
"Produk senjata api ini juga telah memiliki kualitas
setara senjata api import dari berbagai produsen ternama dunia. Karena teknik
pembuatannya sama-sama menggunakan mesin CNC, bahan baja yang digunakan sama
dengan produk impor, pelapisan logam sama-sama menggunakan sistem PVD, serta
perakitan dilakukan oleh gun smith berpengalaman," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan
Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini juga mengapresiasi
penyelenggaraan Indo Defence 2022 sebagai ajang pameran teknologi persenjataan
yang digelar atas prakarsa Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Selain
menjadi etalase menampilkan berbagai produk industri pertahanan dalam negeri,
event ini juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang menjalin kemitraan antara pelaku
usaha industri pertahanan dalam negeri dengan pelaku industri pertahanan dari
luar negeri.
"Indo Defence 2022 mengusung tema Indonesia
International Tri Service Defence, Aerospace, Maritime, and Security Event:
'Peace, Prosperity, Strong Defence'. Diikuti sekitar 905 perusahaan dari 59
negara. Sekitar 154 perusahaan diantaranya merupakan industri pertahanan dalam
negeri yang terdiri dari perusahaan
milik negara seperti PT Pindad, maupun perusahaan swasta nasional seperti PT
Dwimitra Pasifik Internasional," urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI
ni menerangkan, melalui Indo Defence 2022, publik bisa mengetahui kehebatan
berbagai Alutsista yang diproduksi perusahaan negara maupun perusahaan swasta
nasional. Salah satunya seperti yang ditunjukan Defend ID, holding BUMN
Industri Pertahanan yang terdiri dari lima BUMN yakni PT Dirgantara Indonesia,
PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Len Industri, dan PT Dahana.
PT Len Industri memamerkan radar, intercom, e-tactical bike
(motor trail bertenaga listrik untuk mendukung TNI melintasi jalanan hutan),
hingga combat management system. PT Dirgantara Indonesia memamerkan pesawat
N219 Amphibi, CN235-220, NC212i, UAV MALE Elang Hitam, produk kolaborasi
helikopter dan pesawat tempur KFX/IFX. PT PAL Indonesia memamerkan berbagai
jenis kapal perang, mulai dari landing platform dock (LPD) 163 meter, kapal
cepat rudal (KCR) generasi baru, kapal rumah sakit, perusak kawal rudal,
fregat, hingga kapal selam tanpa awak (autonomous).
"Sementara PT Dahana memamerkan roket dan kendaraan
peluncur, bom pesawat tempur, senjata lawan tank, manpads, serta drone Rajata.
Sedangkan PT Pindad memamerkan berbagai senapan serbu yang telah terbukti di
pertandingan internasional, mulai dari SS2-V5 A1, SS Amphibious, hingga
simulator senjata Pasupati, serta berbagai kendaraan tempur seperti Medium Tank
Harimau, Badak 6x6, hingga kendaraan taktis Maung," pungkas Bamsoet. (*/pur)
0 Comments