![]() |
Pj Gubernur Banten Al Muktabar (baju putih) saat menerima vaksin PMK. (Foto: Istimewa) |
“Kita telah saksikan bersama, kita telah menerima tahap
ketiga vaksin Penyakit Mulut dan Kuku sejumlah 94 ribu. Vaksin untuk pencegahan
Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak,” ungkap Al Muktabar kepada wartawan dalam
Pengawalan Ketibaan Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku bersama Kantor Pelayanan
Utama Bea Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta di Terminal Kargo 520, Tangerang,
Banten, Senin (4/7/2022).
“Kita akan terus menerus untuk Pemerintah hadir menangani
Penyakit Mulut dan Kuku. Vaksin akan didistribusikan ke daerah sesuai prioritas
penyebaran untuk digunakan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,”
tuturnya.
Menurut Al Muktabar, setelah pihaknya mengecek langsung ke
gudang pendingin Terminal Kargo 520 Bandara Soekarno-Hatta, vaksin Penyakit
Mulut dan Kuku merek Aftopor dari Prancis diterima dalam kondisi baik.
“Pemerintah hadir dan sangat serius untuk menangani Penyakit
Mulut Kuku. Kita harap masyarakat tenang, Pemerintah akan menangani dengan
sungguh-sungguh,” ungkap Al Muktabar.
Al Muktabar menjelaskan untuk Provinsi Banten telah menerima
1.100 dosis dan akan mengajukan kembali 1.100 dosis ke Kementerian Pertanian.
Di Provinsi Banten sebanyak 2.057 hewan ternak telah terinfeksi PMK. Terbanyak
di wilayah Tangerang, mencapai 843 hewan ternak.
“Mayoritas akibat mobilitas ternak menjelang Idul Adha,”
jelasnya.
“Untuk tingkat kesembuhan mencapai 36 persen sampai 42
persen,” pungkas Al Muktabar.
Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe C
Soekarno-Hatta Finari Manan mengungkapkan Pengawalan Ketibaan Vaksin Penyakit
Mulut dan Kuku merupakan bentuk sinergitas bersama dalam menangani Penyakit
Mulut dan Kuku.
“Bentuk sinergitas dan keseriusan dalam menangani Penyakit
Mulut dan Kuku. Bergerak bersama untuk
menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku,” ujar Finari.
Sebagai informasi, Pemerintah Republik Indonesia telah
mengimpor vaksin PMK sebanyak 3.104.000 dosis. Importasi pertama vaksin PMK
mencapai 10 ribu dosis yang tiba pada tanggal 12 Juni 2022. Importasi kedua
sebanyak 3 juta dosis yang tiba pada tanggal 16 Juni 2022. Importasi ketiga
sebanyak 94 ribu dosis yang tiba pada tanggal 3 Juli 2022.
Turut hadir : Kejaksaan Tinggi Banten, Unsur TNI-Polri,
Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Balai Karantina Bandara Soekarno-Hatta,
Angkasa Pura II, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten. (*/pur)
0 Comments