Syafril Elain, RB (Foto: Ist/koleksi pribadi) |
TERBETIK kabar gembira bahwa mantan Gubernur Banten Ratu
Atut Chosiyah akan menghirup udara bebas pada tahun 2023 setelah mendapat
remisi khusus Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Setelah bebas akankah Ratu Atut
Chosiyah kembali terjun ke politik karena tahun 2023 adalah tahun politik.
Artinya, tahun 2023 itu sedang gencarnya partai politik
berkampanye untuk kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilu
Legislatif (Pileg) serta dilanjutkan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
tahun 2024. Tentu ikut kontestasi di Pemilihan Presiden dan Pemilhan Legislatif
tidak sempat lagi untuk Ratu Atut Chosiyah berkiprah.
Namun, untuk ikut konstestasi di Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) mengingat waktu pelaksanaan pada November 2024, tentulah masih cukup
untuk mengambil kesempatan tersebut. Kini, semua kepala daerah yang berakhir
tahun 2022 dan 2023 akan mengikuti pelaksanaan Pilkada pada tahun 2024.
Ratu Atut Chosiyah sebelum masuk ke dalam penjara, adalah
petinggi Partai Golongan Karya (Golkar) baik di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi
Banten dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. Wanita yang lahir tanggal 16 Mei
1962 di Serang itu pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara DPP Partai Golkar
ketika dipimpin Abu Rizal Bakrie (ARB).
Nah, kini terkait Pilkada hampir semua kepala daerah yang
ada di Provinsi Banten terkait dengan keluarga Atut Chosiyah. Memang tidak
semua, tapi dapat dikatakan hampir semua daerah ada. Mulai dari tingkat provinsi
ada Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy putra Atut Chosiyah. Pada 12 Mei 2022
lalu telah melepaskan jabatannya.
Ada pula Ratu Tatu Chasanah yang kini Bupati Serang
sekaligus Ketua DPD Golkar Provinsi Banten. Bahkan anak Ratu Tatu Chasanah
meraih kedudukan bergengsi sebagai Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel)
Pilar Saga Ichsan yang terlahir pada tanggal 14 Mei 1991.
Selain saudara
kandung, terkait kepala daerah ada pula Tanto Warsono Arban, mantu Ratu Atut
Chosiyah yang kini mendampingi Bupati Pandeglang Irna Narulita sebagai Wakil
Bupati Pandeglang. Terus ada pula Airin Rachmi Diany yang telah melepaskan
jabatan sebagai Walikota Tangsel selama dua periode berturut. Airin adalah adik
ipar Ratu Atut Chosiyah karena Airin istri dari Tubagus Chaeri Wardana alias
Wawan, adik kandung Ratu Atut.
Begitu pula dengan adik tiri Atut Ratu Chosyiah yakni Tb
Haerul Jaman telah menyelesaikan tugas sebagai Walikota Serang dua kali
berturut-turut. Semua berkiprah melalui Partai Golkar.
Apakah setelah Ratu Atut Chosiyah bebas dari penjara menjadi
pengatur strategi saja untuk meraih kursi kepala daerah yang lebih luas lagi.
Misalnya, akan bertarung di Kota Tangerang untuk merebut kursih nomor satu atau
dua.
Begitu juga di Kabupaten Tangerang yang akan ditinggalkan
Ahmed Zaki Iskandar yang kini menjadi Ketua DPD Golkar DKI Jakarta. Akankah
keluarga Tubagus Hasan Sochib melalui Ratu Atut terus melebarkan kekuasaan?
Pada 12 Mei 2022 lalu H. Wahidin Halim dan Andika Hazrumy
telah melepaskan jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten. Wahidin untuk
meraih kursi Gubernur Banten pada periode 2017-2022 melalui Partai Demokrat.
Kini ada isu Wahidin Halim (WH) akan pindah dari Partai Demokrat ke Partai
Nasional Demokrat (Nasdem). Soal WH pindah ke Partai Nasdem bila jadi akan
dibuatkan tulisan tersendiri.
Oleh karena WH sekarang masih sebagai kader Partai Demokrat
sehingga pembahasan lebih berlanjut tentang peluang dan tantangan di tubuh
Partai Demokrat terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Selain WH sebagai kader Partai Demokrat yang menjadi kepala
daerah ada juga Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang juga Ketua Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Banten. Kini menjabat sebagai Bupati
Lebak adalah periode kedua 2019-2024 dan sebelumnya Bupati Lebak periode 2014-2019.
Kader Partai Demokrat lainnya yang menjadi kepala daerah
adalah Arief Rachidiono Wismansyah yang kini menjadi Walikota Tangerang. Arief
pun sudah dua kali menjadi kepala daerah yakni Walikota Tangerang. Bahkan Arief
sebelum menjadi Walikota Tangerang pun telah menjadi Wakil Walikota Tangerang
berpasangan dengan Wahidin Halim.
Namun sejumlah lembaga survey beberapa waktu lalu
menempatkan peringkat WH masih tertinggi dibandingkan kader Partai Demokrat
yang lain baik Iti Jayabaya maupun Arief R. Wismansyah. Oleh karena itu, Iti
Jayabaya dan Arief R. Wismansyah masih perlu kerja keras meraih simpati warga
Banten agar mendapat tempat untuk dipiliha pada Pilkada 2024 nanti.
Dari paparan tersebut, ada dua partai politik bersinar di
Provinsi Banten menguasai kepala daerah dibandingkan partai politik lainnya.
Sebut saja Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai politik pemenang
Pemilu 2019 hampir tidak ada kadernya di Provinsi Banten menjadi kepala daerah.
Meskipun begitu tidak pula mudah untuk meraih kursi kepala
daerah terutama untuk menjadi Gubernur Banten periode 2024-2029. Sebab, dalam
tubuh Partai Golkar meski ada Andika Hazrumy tapi kader lainnya yang berpotensi
untuk meraih tiket menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten cukup banyak.
Sebut saja Ratu Tatu yang kini Bupati Serang, Ahmed Zaki
Iskandar yang kini menjadi Bupati Tangerang, ada pula Airin Rachmi Diany mantan
Walikota Tangerang Selatan dua periode. Bila saja ketiga orang tersebut
berkeinginan kuat untuk masuk bursa calon Gubernur Banten tentu semakin ramai.
Begitu juga yang terjadi di tubuh Partai Demokrat sudah
mulai terdengar riak-riak Iti Jayabaya akan masuk bursa pencalonan Gubernur
Banten. Bahkan pada sebagian kader Partai Demokrat sudah mulai berteriak Iti
Jayabaya adalah bakal calon Gubernur Banten periode 2024-2029. Setiap kali ada
pertemuan di kalangan internal Partai Demokrat sudah menyatakan Iti Jayabaya adalah
sebagai bakal calon Gubernur Banten.
Sementara Arief R. Wismansyah punya niat yang sama yakni
setelah melepaskan kursi Walikota Tangerang mau ke mana? Tentu ada dua pilihan yakni
bisa ikut Pemilu Legislatif terlebih dahulu dan bila lolos sampai ke Senayan, peluang
menjadi bakal calon Gubernur Banten 2024-2029 terbuka lebar.
Akan halnya Ratu Atut pada 2023 setelah menghirup udara
bebas tentu tidak akan tinggal diam membiarkan putranya Andika Hazrumy untuk
kembali menjadi kepala daerah tingkat provinsi. Ratu Atut akan berperan aktif
menjadi putra kesayangan menjadi kepala daerah tingkat provinsi. Ada dua
pilihan bagi Atut yakni tetap mengusung Andika Hazrumy sebagai Wakil Gubernur
Banten berpasangan dengan Wahidin Halim.
Namun, bila mengikuti sejumlah kader dan pimpinan partai
berlambang pohon beringin - Andika
Hazrumy akan didorong menjadi bakal calon Gubernur Banten periode 2024-2029.
Bila pilihan ini yang diambil, “perang terbuka” dengan Wahidin Halim akan
kembali terjadi. Tentu memenangkan kursi kepala daerah dengan Wahidin Halim
yang diakui Andika sebagai guru sekaligus orang tua tentu tidak mudah. Paling
tidak, keduanya sudah saling kenal dan tau masing-masing kelemahan dan
kekuatan.
Di sini Ratu Atut akan berperan menentukan tetap berpasangan
dengan WH atau bertempur melawan WH pada Pilkada Banten 2024.
Hanya waktu nanti yang menentukan. Kita tunggu. (***)
0 Comments