Seorang wanita cantik peserta lomba kaligrafi sedang menyelesaikan tugasnya. (Foto: Istimewa) |
Diketahui, lomba kaligrafi dibagi menjadi dua kategori yaitu
dekorasi dan hiasan mushaf. Peserta ada 52 orang dari 13 kecamatan terdiri atas
putra dan putri. Para peserta diberikan waktu tujuh jam, dengan konsep dan
pilihan warna yang dibebaskan sesuai kreasi masing-masing peserta.
“Keindahan kaligrafi yang ditampilkan para peserta membuat
kagum para pengunjung. Ketelatenan, pilihan warna hingga detail-detial garis
membuat pengunjung bahkan, kami para juri rasanya cukup kesulitin memilih siapa
yang terbaik dari yang terbaik. Hasilnya cantik-cantik, banyak pengunjung yang
ingin berfoto di arena lomba,” papar M Asikun, salah seorang juri.
Asikun mengungkapkan perbedaan dua kategori dalam cabang
kaligrafi ialah, dekorasi yang menggunakan media triplek sedangkan hiasan
mushaf menggunakan kertas karton. Dekorasi umumnya merupakan ornamen Islami
yang biasa dipajang di masjid atau lainnya. Sedangkan hiasan mushaf merupakan
wajah Al qur’an dengan kaligrafi surah Al fatihah dan Al baqarah.
“Kaligrafi merupakan seni gambar dan tulis yang menunjukkan
lima jenis tulisan. Namun untuk hiasan mushaf yang dinilai hanya naskah atau
kebenaran pada tulisan arab tersebut. Sedangkan untuk ornamen tambahan, peserta
dibebaskan missal mau menambahkan unsur Kota Tangerang atau wilayahnya
masing-masing,” ungkap Asikun.
Asikun menjelaskan secara pelaksanaan lomba kali ini
menggunakan sistem gugur dengan mendatangkan juri yang kompeten dibidangnya.
“Bahkan, kami merupakan kelompok juri dari tingkat Nasional. Tujuannya, pasti
dapat menghadirkan standar atau kualitas karya yang memang dapat bersaing nantinya
di tingkat Provinsi Banten bahkan Nasional,” katanya.
Sementara itu, salah seorang peserta dari Neglasari yakni
Eka menyatakan pada MTQ tahun ini ia menghadirkan konsep yang cukup berbeda,
yaitu tema Indonesia khususnya daerah Padang. Kata Eka, Kota Tangerang
merupakan kota perantauan banyak orang dari berbagai daerah, dan unsur
keberagaman Indonesia dalam Kota Tangerang itulah yang ingin ia tampilkan.
“Tapi, karya peserta lainnya rasanya luar biasa juga,
detail-detail setiap garis dari satu warna ke warna lainnya itu sepertinya luar
biasa. Jadi, rasa takut ada, tapi semoga konsep yang berbeda ini bisa menjadi
daya tarik tersendiri bagi para juri. Semoga Neglasari juara,” harapnya.
(*/pur)
0 Comments