Kepala Dinas Kesehatan Banten dokter Ati Pramudji Hastuti. (Foto: Istimewa) |
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten dokter Ati
Pramudji Hastuti menjelaskan Covid-19 varian Omicron memang relatif menimbulkan
gejala ringan. Namun tingkat penyebaran varian tersebut lebih cepat
dibandingkan dengan varian sebelumnya.
"Penyebarannya lebih cepat daripada delta pada
gelombang kedua," ujar dokter Ati kepada wartawan di Kota Serang, Minggu
(13/2/2022).
Bukan hanya itu, kata dokter Ati, saat ini sudah memasuki
ancaman gelombang ketiga. Diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan
terus melakukan protokol kesehatan serta mengikuti vaksinasi baik dosis pertama
dan kedua hingga vaksin lanjutan atau booster.
"Sudah mulai, puncaknya itu Febuari akhir dan Maret. Ya,
tapi bisa saja tidak sampai Maret tergantung kepada masyarakat lagi," jelasnya.
Dikatakan, hingga saat ini angka kematian dampak dari
Covid-19 masih sangat rendah jika dibandingkan pada saat gelombang kedua pada
tahun lalu.
"Kalau yang (bergejala, red) ringan tapi ada komorbid,
itu disarankan rawat di tempat isolasi terpusat (Isoter) yang telah disediakan
oleh pemerintah daerah,” ucap dokter Ati.
Dijelaskan, mayoritas mereka yang terpapar Covid-19 varian
Omicron tidak menimbulkan gejala sampai bergejala ringan sehingga dapat
melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Sedangkan untuk pasien
Covid-19 yang bergejala sedang dan berat harus dilakukan perawatan di rumah
sakit.
Ditambahkan Ati, tidak semua pasien Covid-19 yang tidak
bergejala dan bergejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri, lantaran ada
beberapa persyaratan yang membolehkan pasien untuk melakukan isolasi mandiri di
rumahnya. Di antaranya tempat tinggal yang memadai, usia kurang dari 47 tahun
dan tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Menurut dokter Ati, untuk mengurangi risiko diperlukannya
daya tahan atau kekebalan tubuh yang baik. Kekebalan tubuh bisa didapatkan
secara alami dan juga setelah melakukan vaksinasi. Sehingga diharapkan masyarakat
tidak perlu ragu untuk melakukan vaksinasi guna mengurangi risiko jika terpapar
Covid-19.
"Orang yang sudah vaksin dan orang yang tidak divaksin
itu gejalanya berbeda-beda, jauh lebih ringan orang yang sudah divaksin.
Kekuatan daya tahannya kekebalan tubuh itu kan bisa alami dan bisa didapatkan.
Kalau dengan vaksinasi kan bisa didapatkan," imbuhnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi
Banten pada Kamis (12/2/2022), tercatat penambahan kasus per harinya mencapai
7.283 kasus.
Pemprov Banten telah menyiapkan 3.019 tempat tidur untuk
isolasi di rumah sakit dengan tingkat keterisian (BOR) saat ini mencapai 47
persen. Pemprov Banten sendiri siap
menambah tempat tidur apabila diperlukan. Sedangkan untuk tempat tidur isolasi
terpusat mencapai 1.313 tempat tidur dengan tingkat keterisian 56,43 persen.
(*/pur)
0 Comments