Suasana pertemuan warga Mauk Barat dengan Kepala ATR/BPN Kabupaten Tangerang Nugraha. (Foto: Istimewa) |
“Munculnya sengketa tanah dan penyimpangan kepemilikan tanah
adanya peran pegawai ATR/BPN yang melaksanakan tugas tidak tertib administrasi,”
ujar Surya Bagya kepada TangerangNet.Com di Mauk, Sabtu (30/10/2021).
Hal itu diungkapkan Surya Bagya setelah mengikuti pertemuan
dengan Kepala ATR/BPN Kabupaten Tamgerang Nugraha bersama warga Mauk Barat di
kantor ATR/BPN Tigaraksa, pada Kamis (28/10/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Surya Bagya sebagai penasihat
hukum mewakili pemilik tanah sekitar 5.000 meter persegi. Surya Bagya
menyebutkan ketika dilaksanakan program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap), warga oleh pegawai ATR/BPN diminta untuk menyerahkan surat tanah yang
dimiliki. Setelah warga menyerahkan surat tanah dan berpindah tangan kepada
petugas ATR/BPN, warga pun tinggal menunggu nasib.
“Surat tanah warga yang telah diserahkan itu, kewenangan penuh
ada pada pegawai ATR/BPN. Bila kemudian
terbit PBT (Peta Bidang Tanah-red), sepenuhnya dilakukan oleh pegawai ATR/BPN.
Bila terjadi perubahan nama pemilik di PBT, hal itu dilakukan oleh pegawai
ATR/BPN. Warga tidak bisa berbuat apa-apa,” tutur Surya Bagya.
Hal itu menimpa klien Surya Bagya. “Ya, klien saya mengalami
hal itu. Belum pernah menjual dan mengalihkan hak pemilik tanah, tiba-tiba pas
mau bayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan-red) nama kliennya berubah. Untung hal
tersebut dilaporkan kepada saya sehingga cepat diurus,” ucap Surya Bagya.
Surya Bagya mengatakan bila hal terjadi dan dialami oleh
masyarakat Desa Mauk Barat yang tidak paham hukum dan tidak ada biaya untuk
membayar pengacara, kan bisa kehilangan tanah akibat permainan pegawai ATR/BPN
Kabupaten Tangerang.
“Saya sudah sampaikan kepada Kepala ATR/BPN Bapak Nugraha
agar bertindak tegas. Jangan hanya menampung keluhan warga Mauk Barat tanpa
solusi. Perubahan PBT itu sepenuh dilakakukan oleh pegawai ATR/BPN yang
disetujui oleh atasannya,” ujar Surya Bagya.
Ketika hal disampaikan langsung kepada Nugraha, warga
diminta bersabar. “Sabar ya Bapak Ibu, semua keluhan ditampung dulu. Nanti
persoalan akan ditindaklanjuti,” tutur Surya menirukan ucapan Nugraha. (ril)
0 Comments