![]() |
Rocky Gerung. (Foto: Istimewa) |
"Polemik tanah Rocky Gerung dengan PT Sentul City Tbk,
sepertinya hanya untuk mengalihkan masalah kasus tanah yang lebih besar,” ujar
Budiardjo kepada wartawan Jakarta, Kamis (15/9/2021).
Budiardjo mengatakan banyak perampasan tanah rakyat oleh
konglomerat. Perusahaan mengklaim punya HGU (Hak Guna Usaha) atau HGB (Hak Guna
Bangunan) di atas tanah rakyat. Padahal belum ada proses jual beli kepada
pemilik tanah yang sah.
“Ini hanya mengalihkan isu, agar perintah Presiden Joko
Widodo untuk selesaikan konflik lahan dan berantas dan tangkap beking mafia
tanah tidak terlaksana," ungkap Budiardjo.
Menurut Budi, meskipun-bukti perampasan tanah oleh
konglomerat sudah lengkap namun institusi terkait belum menindak komplotan
mafia. "FKMTI sudah melaporkan perampasan tanah yang dilakukan pengembang
dengan bukti-bukti lengkap ke sejumlah lembaga negara. Tapi belum ada tindakan
nyata. Beda dengan kasus Rocky Gerung yang sangat Hebron (heboh) di medsos.
Kenapa kalau rakyat biasa yang jadi korban dan pelakunya konglomerat dibiarkan,”
tutur Budiardjo dengan nada tanya.
Budiardjo menjelaskan banyak tanah SHM (Sertipikat Hak
Milik) maupun girik milik rakyat jadi sasaran mafia tanah. Tanpa proses jual
beli, di atas tanah milik rakyat bisa terbit HGU atau HGB atas nama
perusahaan.
Dalam beberapa kasus, kata Budiardjo, perusahaan hanya
bermodal Surat Ijin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT) untuk menekan rakyat
agar menjual dengan harga murah, atau menyeret rakyat ke pengadilan. Padahal,
banyak korban perampasan sudah memiliki surat kepemilikan tanah baik berupa
girik maupun sertipikat.
"Para korban perampasan tanah yang tergabung dalam
FKMTI siap adu data kepemilikan tanah secara terbuka, disiarkan langsung media
massa atau medsos. Bahkan, kami siap dipenjara kalau bukti kami palsu.
Sebaliknya, jika pihak perampas tanah tidak bisa tunjukkan beli tanah dari
siapa, kapan mereka beli tanah kami, segera tangkap, dan kembalikan hak
tanah kami," tuturnya.
Budiardjo berharap perintah Presiden Joko Widodo untuk
memberantas mafia tanah dan beking-bekingnya dilaksanakan. Jadi, aneh jika para
pendukung Presiden hanya bersuara nyaring soal kasus Rocky Gerung dan Sentul
City. Sebab, banyak juga relawan Jokowi yang jadi korban perampasan tanah.
"Para pendukung Jokowi seharusnya juga bersuara perampasan
tanah rakyat yang dilakukan oleh konglomerat. Membela hak-hak rakyat. Jika
tidak, (kata Bang Yanes - Ketua WLJ), Pak Jokowi bisa dibenci pendukungnya
sendiri dan seluruh rakyat," ucapnya. (btl)
0 Comments