Ilustrasi, seorang pengunjung pantai divaksin. (Foto: Ist/Dok. TangerangNet.Com) |
INI pertanyaan semua orang di seluruh dunia: Kapan pandemi
Covid-19 berakhir? Tidak mudah untuk menjawabnya. Tidak ada jawaban tunggal.
Para pakar berbeda pendapat, dengan alasan yang mereka yakini benar. Tapi semua
orang menunggu. Dengan penuh harap. So?
Sementara kehidupan tampaknya kembali normal di beberapa
tempat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut orang-orang "bodoh"
jika mereka merasa pandemi telah berakhir, yang menurut organisasi itu tidak
akan terjadi selama satu tahun lagi.
Sejumlah pakar Amerika Serikat (AS) menyebut pandemi sudah
"mendekati akhir". Mereka merujuk data bahwa sampai dengan Agustus
2021, lebih dari 165 juta orang Amerika telah mendapatkan dua dosis vaksin
Pfizer, Moderna, atau jenis vaksin lainnya.
CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan kepada CNBC bahwa dia
mengharapkan kehidupan dapat kembali normal untuk negara-negara maju "pada
akhir tahun ini" dan seluruh dunia pada akhir tahun 2022.
Berbagai isyarat
Vaksinasi di AS telah berlangsung hampir enam bulan -
menyebabkan penurunan kasus baru di sebagian besar negara bagian. Kasus dan
kematian terkait Covid-19 juga berada pada level terendah sejak Juli 2020.
Pada akhir tahun depan, kata Bourla, harus ada dosis vaksin
Covid-19 yang cukup bagi sebagian besar pemimpin dunia untuk menginokulasi
populasi mereka terhadap virus corona.
Menurut para pakar McKinsey, dengan mengacu Inggris Raya dan
Amerika Serikat, "Kami melihat kemajuan menuju transisi" ke keadaan
normal selama kuartal kedua tahun 2021. Gelombang kasus baru di Uni Eropa
berarti bahwa transisi serupa kemungkinan akan terjadi kemudian di sana. Pada
akhir kuartal kedua atau kuartal ketiga, tulis mereka dalam satu artikel.
Peningkatan ketersediaan vaksin membuat kekebalan kelompok
kemungkinan besar terjadi pada kuartal ketiga untuk Inggris dan AS dan pada
kuartal keempat untuk Uni Eropa, tetapi risiko mengancam garis waktu itu. Garis
waktu di negara lain akan bergantung pada tujuh variabel penting. Dan ketika
kekebalan kelompok tercapai, resikonya tidak akan hilang;
Di lain pihak, WHO menyatakan kekecewaan yang ekstrem dengan
kegagalan negara-negara maju membantu memvaksinasi negara-negara berpenghasilan
rendah dan menengah. Satu keputusan yang dilihat oleh Dirjen WHO sebagai
"pencegahan berakhirnya pandemi."
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus
mengumumkan tujuan global untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi
setiap negara pada bulan September. Ghebreyesus berharap mencapai 40 persen
pada akhir tahun dan kemudian 70 persen pada pertengahan tahun depan.
"Ini adalah tonggak penting yang harus kita capai
bersama untuk mengakhiri pandemi," kata Ghebreyesus. "(Pandemi) akan
berakhir ketika dunia memilih untuk mengakhirinya, karena solusinya ada di
tangan kita."
Lebih dari 2 miliar orang telah divaksinasi, sekitar seperempat
dari populasi global. Jauh di bawah 70 persen yang dibutuhkan untuk berpotensi
mencapai kekebalan kelompok. Ghebreyesus frustrasi karena sebagian besar
vaksinasi tersebut hanya di beberapa negara.
Dengan berbagai prediksi di atas, agaknya warga dunia
"harus lebih sabar" menanti berakhirnya pandemi. Masih setahun lagi?
(***)
Penulis adalah pengamat social dan kebangsaan.
0 Comments