![]() |
Ilustrasi, salah seorang guru honorer sedang mengajar dan murid menyimak dengan baik. (Foto: Istimewa/Tribun) |
Hal itu terkait adanya pernyataan dari Kepala Badan
Kepegawaian Negara (BKN) yang menyebutkan ada kemungkinan guru honorer tidak
bisa menjadi Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS).
“Pernyataan itu bisa mencederai hati para guru honorer.
Mereka (guru honorer, red) pasti kecewa, mereka banyak yang bermimpi menjadi
PNS,” ujar M. Nawa Said Dimyati kepada sejumlah wartawan di Kota Serang, Minggu
(3/1/2021).
Nawa Said yang juga Politisi Partai Demokrat mengaku dengan
tidak bisanya guru honorer menjadi PNS akan melemahkan semangat para tenaga
pendidik.
Nawa berharap tidak dibukanya formasi Calon Pegawai Negri
Sipil (CPNS) untuk posisi guru tahun 2021 tidak terjadi pada tahun-tahun
berikutnya.
Bahkan, kata Nawa, jika Pemerintah pusat mempunyai rencana
untuk tidak akan menerima guru dengan status CPNS, agar dipertimbangkan
kembali.
“Semoga saja untuk tahun berikutnya dibuka kembali, karena
kalau tidgak dibuka lagi, Pemerintah sama aja dengan memotong harapan atau
cita-cita para guru yang mempunyai keinginan menjadi PNS,” tutur Nawa.
Sebelumnya, Kepala BKN Bima Haria Wibisana menyatakan
Pemerintah hanya berencana membuka 1 juta formasi guru berstatus Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2021.
"Kami sepakat bahwa untuk guru itu akan beralih menjadi
PPPK. Jadi bukan (penerimaan) CPNS lagi. Ke depan mungkin kami tidak akan
menerima guru dengan status CPNS, tapi pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja," ujar Bima Haria dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, (30/12/2020)
yang dikutip beberapa media nasional. (*/pur)
0 Comments