![]() |
Pohon jadi korban tempat ditempelkan alat peraga kampanye dengan cara dipaku. (Foto: Bambang TR/TangerangNet.Com) |
Seperti yang terlihat di Jalan Raya Utama Provinsi Banten
yaitu di Jalan Raya Serpong Km 8, depan markas Batalyon Arhanud 1/Kostrad.
Terlihat banyak banner dan pamflet dua pasangan calon Walikota dan Wakil
Walikota Tangsel yang dipasang menggunakan paku di sepanjang jalan tersebut.
Hal tersebut di samping merusak pemandangan dan keindahan Kota Tangsel, juga
telah mengabaikan hak hidup pohon yang adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan.
Menyikapi hal tersebut, Kang Ade Gunawan selaku aktivis
lingkungan hidup yang juga pelaku seniman Kota Tangsel sangat menyayangkan dan
kecewa dengan perilaku tersebut. Menurut Kang Ade, beberapa anggota timses
paslon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel tersebut tidak memahami dan meresapi
makna dari motto Kota Tangsel yang Cerdas, Modern dan Religius.
"Pohon itu juga adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan. Dia
berhak untuk hidup dan tumbuh dengan baik sebagaimana mahluk hidup lainnya,”
ujar Kang Ade, Jumat (13/11/2020).
Saat ini, kata Kang Ade, adalah jamannya teknologi digital modern, bukan jamannya lagi kita melakukan promosi dan kampanye dengan cara-cara yang primitif seperti jaman batunya kartun Pak Plinston dengan memaku banner dan pamflet di pohon pinggir jalan.
“Tindakan memaku banner dan pamflet di pohon berarti orang tersebut
cara berpikirnya masih primitif dan belum modern, belum ada perubahan," tutur
Kang Ade.
Kang Ade mengatakan pihaknya meminta kepada para ketua
timses paslon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel untuk menegur anggotanya dan
memerintahkan untuk mencopot banner-banner dan pamflet yang dipasang
menggunakan paku di pohon tersebut.
Sementara itu, Rudi (nama samaran) staf Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Kota Tangsel, saat dikonfirmasi TangerangNet.Com via telpon
selulernya pada Kamis (12/11/2020) sore, mengatakan bahwa pihak DLH bersama KPU
(Komisi Pemilihan Umum) Kota Tangsel sudah menyosialisasikan larangan
pemasangan alat peraga kampanye pilkada di pohon-pohon tersebut kepada semua
paslon.
"Kami sudah sering mengingatkan dan menyosialisasikan
larangan pemasangan alat peraga kampanye di pohon, apalagi dengan memakunya.
Tapi memang dasar susah Mas Wartawan, perilaku sebagian dari mereka masih belum
berubah dan belum paham bagaimana seharusnya. Kita harus selalu ramah kepada
lingkungan dan menjaga lingkungan kita seperti pohon tersebut jangan dilukai
dengan memakunya. Manusia juga tidak mau kan dilukai, begitu juga dengan
pohon," pungkasnya. (btl)
0 Comments