Gubernur Banten H. Wahidin Halim rapat terbatas dipimpin Presiden Joko Widodo bersama para Gubernur se-Jawa dengan teleconference. (Foto: Istimewa) |
NET - "Banten relatif tidak memiliki masalah soal mudik
lebaran. Oleh karena masyarakat Banten melakukan aktifitas hilir mudik Jakarta
- Banten dalam kesehariannya,"
ungkap Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), Kamis (2/4/2020).
Hal itu dikatakan Gubernur Banten terkait libur kerja dalam
teleconference Rapat Terbatas Antisipasi
Mudik yang dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo dengan Menteri Kabinet
Indonesia Maju, para pejabat setingkat menteri dan Gubernur se- Jawa.
Diakuinya, terkait warga Banten yang mudik pulang kampung,
turut meningkatkan jumlah orang yang masuk dalam kasus Orang Dalam Pemantauan
(ODP) di Provinsi Banten. Sampai hari ini, jumlah ODP di Provinsi Banten sudah
mencapai 2.912 orang. Termasuk di dalamnya para Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
yang baru datang dari Malaysia.
"Kami kesulitan dalam rangka karantina meski sudah
menyiapkan hingga 250 tempat tidur di RSUD (Rumah Sakit Umu Daerah-red) Banten
yang telah disiapkan menjadi rumah sakit khusus pasien Covid-19. Namun dalam
perkembangannya masih belum tercukupi," tutur Gubernur.
Usai Rapat Terbatas, Gubernur Banten mengimbau dan berharap
sehubungan dengan RSUD Banten yang jadi
rujukan Covid-19 merupakan upaya Pemprov Banten dalam antisipasi semakin
meningkatnya pasien dan sedang terus ditingkatkan pelayanannya, ada baiknya
segala pernyataan dikonfirmasi dahulu agar masyarakat tenang dan mendapatkan
informasi yang jelas.
"Dalam kondisi seperti ini jangan saling cari
kelemahan. Bukan hanya di Banten, semua daerah juga gagap dan panik. Jangan
jadikan suasana menjadi tidak kondusif, kurangi komentar - komentar yang tidak
perlu. Dan harus selektif dalam mengiformasikan sesuatu," pungkas Gubernur
WH. (*/pur)
0 Comments