Gubernur Banten Wahidin Halim menyimak hapalan warga yang membaca "Al Waqiah". (Foto: Istimewa) |
NET – Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) mengatakan, "Masyarakat
yang berakhlakul karimah adalah masyarakat yang sopan santun, mencintai sesama,
saling menghormati, ikhlas, memiliki solidaritas bersama, dan mau maju."
Hal itu diungkapkan Gubernur Banten dalam Tabligh Akbar
Bangkit Bersama Menuju Banten Yang Berakhlakul Karimah di Masjid Al Mustaqiem
Patramanggala, Kecamatan Kemiri, KabupatenTangerang, Minggu (8/3/2020).
"Kita mau membangun peradaban," tegasnya.
Gubernur menjelaskan saat ini Pemprov Banten membangun dan
merevitalisasi Kawasan Kesultanan Banten dalam rangka membangun peradaban.
Pembangunan kawasan peziarahan yang kini dikunjungi 9 juta pertahun itu, sesuai
dengan janji dan tekad.
"Nanti juga akan kita lebarkan jalan antara Bandara
Soekarno Hatta hingga Kawasan Kesultanan Banten, terus sampai peziarahan Syeh
Asnawi di Caringin. Pembangunan jalan bakal mengangkat perekonomian wilayah
sini," jelas Gubernur WH.
"Kita juga sudah bicarakan dengan Bupati Tangerang. Di
daerah Pakuhaji, 2 kilometer dari Bandara Soekarno Hatta, akan kita bangun
Asrama Haji Provinsi Banten," tambahnya.
Gubernur WH memaparkan capaian pembangunan Pemprov Banten
mulai dari pembangun gedung sekolah dan sekolah gratis untuk sekolah yang
menjadi kewenangan Pemprov Banten, program penerima bantuan iuran (PBI) BPJS
Kesehatan bagi masyarakat tidak mampu, raihan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari
Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI untuk pengelolaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD), hingga penghargaan pencegahan korupsi dari Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) RI. Termasuk pula, program bantuan membangun masjid bagi kampung
atau masyarakat yang belum memiliki masjid.
Dalam masyarakat berakhlakul karimah, kata Gubernur WH,
pemimpinnya mampu merasakan penderitaan masyarakat dan masyarakat mampu
menghormati dan menghargai pemerintahnya serta taat hukum dan peraturan.
Mendukung TNI/Polri dan para kyai yang menjadikan masyarakat tertib, tidak
kacau balau.
"Bukan masyarakat yang sembarangan melanggar hukum dan
ribut satu sama lain. Tidak ada dendam di antara sesama," ungkapnya.
Gubernur WH mengingatkan sebagai masyarakat yang bertaqwa,
ketika ada penyakit harus berikhtiar ke dokter. Termasuk memakai masker untuk
berhati-hati dan waspada terhadap penyebaran penyakit.
"Untuk program eliminasi stunting atau anak-anak yang
terlambat pertumbuhannya dan anak yang kurang gizi dibantu pemerintah. Para
suami jangan merokok di depan anak dan istri. Itu menyumbang penyakit flek dan
jantung terhadap orang sekitar dan dirinya sendiri," tutur Gubernur.
Tabligh akbar semakin seru dengan tantangan Gubernur WH yang
mengajukan pertanyaan tentang Isra' Mi'raj. Gubernur WH tampak berusaha
menghidupkan tradisi hafalan surat Al-Quran masyarakat Banten dengan tantangan
hafalan surat Al Mulk, surat Ar-Rahman, dan surat Al-Waqiah.
Gubernur WH menjanjikan
akan memberikan bantuan perbaikan rumah bagi 15 keluarga kurang mampu, menjawab
permintaan Camat Kemiri Yati Nurhayati dan masyarakat setempat terhadap
pembangunan rumah layak huni.
"Doakan masyarakat Kemiri aman, tenteram, dan
sejahtera. Kita akan tetap berjuang untuk membangun masyarakat Banten,"
pungkasnya.
Sementara itu Camat Kemiri Yati Nurhayati melaporkan,
tabligh akbar turut dihadiri oleh perwakilan majelis taklim dari tujuh
kelurahan dan desa di Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang.
"Semogakedatangan Pak Gubernur Wahidin Halim membawa keberkahan
bagi warga Kemiri,"
ungkapnya. (*/pur)
0 Comments