Kepala SMAN 12 Kota Tangsel HM Syamsudin HS, memakaikan topi kepada peserta LDK PMR 2019. (Foto: Bambang TL/TangerangNet.Com) |
NET - Guna memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang
kesehatan di kalangan remaja umumnya dan di lingkugan para pelajar, khususnya
di kalangan siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 12 Kota
Tangerang Selatan (Tangsel), perlu dilaksanakan kegiatan Latihan Dasar
Kepemimpinan (LDK) Palang Merah Indonesia Remaja. Selama dua hari yaitu Sabtu
dan Minggu, (12 dan 13/10/2019) diadakan LDK PMR itu.
“Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempertebal rasa semangat
kebangsaan, patriotik serta rasa tanggung jawab yang tinggi dari para siswa dan
siswi dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Kepala SMAN 12
Kota Tangsel HM Syamsudin HS, SPd kepada TangerangNet.Com, Senin (14/10/2019).
Kepala SMAN 12 Kota Tangsel mengatakan kegiatan Latihan
Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) merupakan bagian dari upaya kegiatan bela
negara sebagai upaya awal dari para siswa dan siswi SMAN 12 Kota Tangsel dalam
mengamalkan "Tri Bakti" dari prinsip-prinsip Palang Merah Indonesia
(PMI).
"Semangat dari Palang Merah Remaja atau PMR dengan memiliki
jiwa korsa yaitu korps satu rasa, yaitu perasaan yang tertanam dalam lubuk hati
para siswa, untuk saling mencintai, menghormati dalam pergaulan satu kesatuan
hidup pribadi ataupun dalam organisasi," terangnya.
Ditambahkan oleh Syamsudin, inti dari kegiatan LDKS PMI
Remaja oleh SMAN 12 Kota Tangsel adalah para peserta LDKS PMR tersebut nantinya
diharapkan akan dapat bersikap aktif, kreatif, proaktif, dan juga innovatif
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bukan hanya saat sedang
menjalankan tugas, tetapi dapat menjalankan atau mengimplementasikannya dalam
perilaku dan kehidupan sehari-hari.
"Tujuan utama dari penyelenggaraan LDKS PMI remaja ini
adalah agar dapat memicu kreatifitas siswa dalam latihan dan juga dalam proses
pembelajaran, agar para siswa dapat mengetaui sejarah PMR terutama keberadaan
PMR di lingkungan SMAN 12 Kota Tangsel. Para siswa dapat mengetahui soal P-3K,
dapat memahami dan tahu tentang gangguan umum dan lokal, memahami tentang PBB (Peraturan Baris Berbaris-red)
dasar serta dapat melakukan perawatan keluarga dari kesehatan serta hal lainnya,"
pungkas Syamsudin. (btl)
0 Comments