![]() |
Opar Suhari, Kepala Badan Pendapatan Daerah mewakili Gubernur Banten H. Wahidin Halim menerima tropi. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim meraih penghargaan
dalam ajang Indonesia Award 2019 yang diselenggarakan oleh INews TV untuk
Kategori Kreatifitas Inovasi Peningkatan Pendapatan Daerah pada Kamis (3/10/2019)
yang disiarkan secara langsung dari Studio INews TV, Jakarta. Penghargaan
diterima oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah Opar Suhari.
Juri dalam penganugerahan apresiasi penghargaan ini adalah
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan RB) Syafruddin dan Penghargaan tersebut diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang
dianggap berhasil dalam meningkatkan kemandirian daerah dengan terus melakukan
inovasi dan kreatifitas dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dengan cara
jemput bola, kemudahan pembayaran melalui sistem yang terintegrasi.
"Penghargaan ini menjadi kado terindah untuk Provinsi
Banten di saat merayakan Ulang Tahun ke-19 dan
memang Banten adalah daerah startegis yang tidak hanya berdekatan dengan DKI Jakarta, memiliki Bandar Udara Internasional serta Pelabuhan. Juga mempunyai banyak potensi di bidang
industri, pariwisata, budaya, hasil bumi dan lain sebagainya yang dapat digali
sebagai potensi dalam meningkatkan PAD (Penghasilan Asli Daerah-red),” jelas
Gubernur.
Namun, Gubernur tidak menampik bahwa penopang utama PAD di
Banten adalah bersumber dari pajak kendaraan bermotor (PKB). Oleh karenanya,
selain terus menggali potensi pendapatan pajak maupun retribusi dari sektor
lain, Pemprov Banten juga terus melakukan inovasi dalam penggalian potensi
pajak melalui PKB. Itu sebabnya semua perlu cara dan upaya dalam mempermudah
pembayaran pajak bagi para wajib pajak, maupun dengan memberikan pembinaan
secara intensif bagi penunggak pajak.
Sementara itu, Kepala Bapenda Provinsi Banten Opar Suhari menjelaskan
jika berdasarkan data Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan pada Kementerian
Keuangan, pada tahun anggaran 2018, rasio PAD tertinggi berada di wilayah Jawa
yang diikuti secara berturut-turut oleh wilayah Bali, NusaTenggara, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku.
Opar menjelaskan jumlah provinsi yang berada di atas
rata-rata pada 2018 sebanyak 15 provinsi. Daerah dengan rasio PAD tertinggi
tidak mengalami perubahan namun nilai rasionya mengalami kenaikan sebesar 1,1
persen. Dalam perbandingan rasio PAD antar Provinsi, posisi Banten dari tahun
ke tahun terus merangkak naik. Jika pada tahun sebelumnya Prov Banten berada di
urutan ke-tiga dengan nilai rasio 57,9 persen dengan rata-rata rasio 33,9
persen, pada 2018 dan 2019 naik menjadi urutan kedua setelah DKI Jakarta dengan
nilai rasio 59,7 persen dengan rata-rata rasio 35,2 persen.
Perbandingan PAD terhadap total pendapatan, kata Opar,
menunjukkan tingkat kemandirian suatu daerah. Semakin tinggi rasio PAD terhadap
total pendapatan maka tingkat kemandirian suatu daerah semakin tinggi, yang
berarti bahwa belanja daerahnya semakin banyak bersumber dana dari pendapatan
asli daerahnya.
0 Comments