![]() |
Bintang Wahyu Saputra saat memberi penjelasan kepada wartawan. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) |
NET - Ketua Umum
Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SMMI) Bintang Wahyu
Saputra mengatakan siapapun yang menunggangi atau mengompori anak dibawah umur
terlibat aktivitas politik, seperti unjuk rasa atau demonstrasi, tidak dibenarkan kemanusiaan.
"Aksi demonstrasi yang dilakukan para pelajar hari ini
diluar kata wajar, dan berbeda dengan aksi mahasiswa yang dilakukan di DPR
(Dewan Perwakilan Rakyat-red) dan beberapa wilayah Indonesia. Kami sangat
mengecam jika terdapat pihak yang dengan sengaja melakukan provokasi kepada
anak dibawah umur," ujar Bintang, Kamis (26/9/2019), saat dimintai
keterangan oleh wartawan, di Jakarta.
Dalam hal ini adik-adik pelajar, kata Bintang, untuk ikut
melakukan aksi seperti para mahasiswa.
Hal ini tidak dibenarkan, pelajar yang rata-rata masih dibawah umur mempunyai
jiwa yang sangat labil dan rentan.
"Oleh karena itu, saya meminta siapa pun yang
memprovokasi dan menunggangi aksi para pelajar untuk menghentikan dengan segera
atas nama kemanusiaan," ujarnya.
Mereka (para pelajar-red), kata Bintang, generasi ke depan menjadi mahasiswa. "Kami
mengecam jika memang terdapat pihak yang memanfaatkan keadaan, kami berikan
mereka gelar penjahat kemanusiaan dan demokrasi," ungkap Bintang.
Bukan hanya meminta agar pelajar tidak ikut-ikutan aksi,
Bintang dengan tegas mengatakan mahasiswa yang ikut aksi jangan terlibat dalam
kegiatan parade tauhid pada hari Sabtu, 28 September 2019.
"Saya mengimbau
agar teman-teman mahasiswa dan siswa yang ikut aksi penolakan sejumlah RUU
untuk tidak hadir dalam acara parade tauhid Indonesia 2019," katanya.
Kalau nanti teman-teman dan adik-adik ikut acara tersebut,
maka sudah barang tentu nanti akan ada sinyalemen dari masyarakat kalau aksi
kalian telah ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu. Untuk seluruh mahasiswa
sekarang baiknya menahan diri dahulu.
"Karena ada parade tauhid yang patut kita curigai dan bergeraknya pelajar.
Jangan sampai gerakan murni ini ditunggangi pihak yang ingin memanfaatkan
keadaan," ujar Bintang.
Bintang juga meminta kepada pihak kepolisian untuk sangat
berhati hati dalam menangani aksi yang dilakukan pelajar yang rentan
ditunggangi politik praktis atau pemanfaatan keadaan dan meminta polri untuk
mengungkap dalang pergerakan pelajar ikut aksi demonstrasi.
0 Comments