Para pengurus OKP yang tergabung dalam PAM-Jaya: prihatin kebangsaan jelang Pemilu. (Foto: Dade Fahri/TangerangNet.Com) |
NET - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan
Koordinasi (Badko) Jabodetabeka Banten Hendra Purwanto minta agar dugaan
kecurangan Pemilu yang terjadi di
Selangor, Malaysia, diambil tindakan tegas tanpa ragu.
Hal itu dikatakan Hendra Purwanto sebagai Organisasi
Kepemudaan (OKP) yang tergabung dalam Pam-Jaya saat konprensi pers di Asrama
Sunan Giri Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (12/4/2019).
Dengan ada informasi kecurangan menjelang pemilu 2019,
kata Hendra, sebagai warga negara yang baik serta diketahui bersama negara ini,
merupakan negara hukum, maka kita harus melaksanakan tugasnya berdasarkan
aturan hukum.
“Tindak tegas jika ada kecurangan," ujar Hendra.
Sementara itu, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI) Jakarta Pusat, Jacy mengungkapkan mendorong Pemilu 2019 yang demokratis
serta independen aparat-aparat negara. Memberikan kepercayaan kepada
lembaga-lembaga terkait dan bila pun nanti ada kecurangan-kecurangan yang terjadi
dalam Pemilu kali ini, harus percayakan kepada aparat-aparat penegak hukum yang
memilik kewenangan terkait hal tersebut.
"Apabila proses hukum tidak dijalankan dengan baik hal
ini berdampak kepada proses Pemilu, yakni masyarakat tidak akan percaya lagi
dengan Pemilu karena adanya bentuk-bentuk kecurangan ," tutur Jacy.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jimmy
Juliand mengungkapkan kita berharap adanya stabilitas politik setelah 17 April
nanti. Upaya people power ini, adalah upaya terakhir.
“Menurut kajian kami people power ini juga menimbulkan
pergesekan di kalangan masyarakat. Kami mengajak kepada seluruh rakyat
Indonesia untuk tidak takut datang ke TPS menggunakan hak pilihnya,” ujar
Jimmy.
Hendra Purwanto mengatakan kondisi menjelang Pemilihan Umum
2019 dinilai sangat memprihatinkan karena banyak pelanggaran yang terjadi,
tentu membuat masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta menjadi gelisah untuk
pergi ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Tetapi akhir-akhir ini, sangatlah banyak
persoalan-persoalan yang justru tidak elok untuk disampaikan maupun disimak
oleh kalangan masyarakat Indonesia. Tim
kampanye masing-masing tidak memberikan edukasi yang baik, justru malah saling
menyerang. Hal ini bisa berdampak kepada benturan dimasyarakat," kata
Hendra.
Adapun banyak isu yang digunakan oleh oknum elit politik
untuk mendapatkan simpati rakyat dan untuk menjatuhkan lawan tandingnya, isu hoax,
ujaran kebencian menjadi isu komoditif yang sangat laku di kalangan masyarakat.
Dalam acara tersebut, turut menghadirkan yaitu Ketua
Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (OKP), Ketua Umum Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Jabodetabeka Banten Hendra Purwanto, Ketua
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Pusat Jacy Jamrewav, Ketua
Pengurus Koordinator Cabang (PKC PMII DKI Jakarta) Syaiful Lonthor, Aktivis
Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) Wiryawan, Ketua Serikat Mahasiswa
Muslim Indonesia (SEMMI) Yaser, Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia
(KMHDI) Nara Asnanda, Ketua Pimpinan Pusat Pertahanan Ideologi Serikat Islam
(PP PERISAI DKI) Fikri Firdaus, Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) Jimmy Juliand, Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) Persatuan Islam (Persis)
Ilham Nurhidayatullah. (dade)
0 Comments