Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubernur Terbitkan Instruksi Bebaskan Banten Dari TBC

Ilustrasi seorang penderita TBC. 
(Foto: Istimewa) 



NET - Gubernur Banten Wahidin Halim menerbitkan Instruksi Gubernur (In-gub) tentang Gerakan Banten Eliminasi TBC melalui Temukan, Obati Sampai Sembuh Bersama suatu upaya membebaskan dari tuberkulosis yakni penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis.

Gerakan ini merupakan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terhadap peningkatan kesehatan masyarakat khususnya dalam pengendalian tuberculosis yang saat ini masih menjadi perhatian pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.  

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Muhammad Yusuf didampingi Kepala Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Wahyu Santoso saat membuka kegiatan Penguatan Koordinasi Banten TOSS TBC di aula Dinkes Provinsi Banten, Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP-3B), Curug, Kota Serang pada Selasa (19/3/2019). 

Wahyu menjelaskan penyakit TBC masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Saat ini indonesia menduduki peringkat ke- 3 dengan kasus terbanyak di dunia setelah India dan China. Di Provinsi Banten , berdasarkan data yang terlaporkan melalui website SITT (sistem informasi tuberkulosis terpadu) dan penyisiran kasus di rumah sakit berjumlah 38.127 kasus atau sekitar 98 persen  dari target penemuan, dengan angka keberhasilan pengobatan (sr) kasus TBC tahun 2017 sebesar 90 persen
.

Terkait hal tersebut, kata Wahyu, sebagai bentuk komitmen Pemprov Banten terhadap peningkatan kesehatan masyarakat khususnya dalam pengendalian tuberculosis, Gubernur Banten pada 13 Mei 2018 lalu telah mencanangkan Gerakan Banten Eliminasi Tuberkulosis melalui Temukan Obati Sampai Sembuh Bersama. 

“Gerakan ini meliputi pencarian terduga penderita TBC secara pasif, aktif, intensif, dan masif oleh seluruh OPD dan komponen masyarakat Banten, diperiksa laboratorium dan klinis, diobati dan dipantau sampai sembuh. Disusul dengan terbitnya instruksi gubernur (Ingub) tentang gerakan Banten eliminasi TBC,” terang Wahyu. 

Dinas Kesehatan, kata Yusuf, telah berperan aktif dalam penanggulangan penyakit ini baik dari upaya promotif, preventif bahkan kuratif atau pengobatan. Namun agar lebih optimal, diperlukan kerjasama semua pihak agar masyarakat tidak tertular TBC dan penderita TBC bisa mendapat pengobatan yang bermutu sampai sembuh. 

“Salah satu yang cukup penting adalah keterlibatan semua stakeholder untuk dapat berperan aktif dalam pengendalian TBC sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dan diharapkan dengan pertemuan koordinasi ini kita dapat meningkatkan komitmen  dan bersama-sama melakukan akselerasi eliminasi tuberkulosis di Provinsi Banten,” ucap Wahyu.  (*/pur)

Post a Comment

0 Comments