![]() |
Harris Iskadan saat memberikan penjelasan kepada wartawan tentang bebas buta aksara. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) |
NET - Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya dan berkomitmen dalam penuntasan buta
aksara. Indonesia telah membuktikan keberhasilan dengan mencapai prestasi
melebihi target Pendidikan Untuk Semua (PUS) Dakar, 23 provinsi.
"Penduduk Indonesia yang
telah berhasil bebas buta aksara mencapai 97,93 persen, atau tinggal sekitar 2,07
persen atau 3.387.035 jiwa (usia 15-59 tahun). Guna mewujudkan komitmen tersebut,
Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap penuntasan buta
aksara," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar kepada wartawan di Jakarta,
Selasa (4/9/2018).
Guna mewujudkan komitmen
pemerintah dan mengajak seluruh masyarakat peduli terhadap penuntasan buta
aksara, Kemendikbud memperingati Hari Aksara Internasional yang telah digagas
oleh Unesco dalam konferensi para Menteri Pendidikan tentang Pemberantasan Buta
Huruf, di Teheran, Iran, pada 8 September sampai dengan 19 September 1966.
"HAI telah ditetapkan untuk
diperingati tahun ini, secara nasional di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara, mulai 6 September sampai dengan 9 September 2018, dan acara puncak
peringatannya akan dilaksanakan pada tanggal 8 September 2018,” tutur Iskandar.
Alasan pada awal Inpres No.5
tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepayan Penuntasan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA), Kabupaten
Deli Serdang termasuk daerah yang sangat berkomitmen menuntaskan buta aksara di
daerahnya, sehingga pada tahun 2015 sudah menerima Anugerah Aksara Tingkat
Madya, dan berdasarkan data tahun 2017, kata Iskandar. (dade)
0 Comments