Anggota Tangerang Fashion Carnival seusai unjuk kebolehannya. (Foto: Istimewa) |
NET - Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Asosiasi Pemerintah
Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang diselenggarakan di Tarakan, Kalimantan
Utara, berlangsung meriah. Kemeriahan tersebut terlihat dari berbagai pernak
pernik kesenian yang ditampilkan oleh perwakilan anggota APEKSI, salah satunya
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang menampilkan keeksotisan dan keunikan
busana dari para anggota Tangerang Fashion Carnival.
Selain penampilan Tangerang Fashion Festival, Pemkot
Tangerang menampilkan Barongsai yang dipadukan dengan tarian tradisional
Tangerang. Bila penampilan para penari tersebut menarik perhatian masyarakat
yang hadir untuk berfoto dan berselfie dengan para penari.
"Ini simbol akulturasi budaya di Kota Tangerang,"
ujar Sachrudin menjelaskan kesenian yang ditampilkan oleh perwakilan Kota
Tangerang dalam APEKSI XIII di Tarakan.
Selain itu, Sachrudin berharap agar APEKSI dapat dijadikan
ajang saling bertukar informasi perihal potensi daerah masing-masing dan dapat
menjalin komunikasi yang lebih baik lagi.
"Kita harus jeli dan peka dengan potensi yang ada di
Kota Tangerang. Terus gali potensi yang ada karena pada masing - masing daerah
itu mempunyai potensi yang berbeda. Dengan adanya pertukaran informasi ini
dapat membawa inspirasi, kita mengembangkan potensi yang ada," tutur
Sachrudin.
"Pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah-red)
salah satu contohnya. Bagaimana wilayah kota lain memberdayakan UMKM-nya agar
kegiatan ekonomi tidak hanya dilakukan oleh pengusaha besar, melainkan geliat
ekonomi pun bisa dirasa dan diselenggarakan secara optimal oleh masyarakat
kecil," ungkap Sachrudin, Kamis (26/7/2018) pada sesi wawancara singkat.
APEKSI tahun ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono.
Sumarsono mengatakan agar kerja sama antar-daerah dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dapat terjalin dengan baik.
"Ini merupakan sebuah mekanisme pemerintah daerah dalam
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang
lebih merata dan berkeadilan. Kerjasama ini harus didasarkan pada pertimbangan
efisiensi dan efektivitas pelayanan public," ujar Sumarsono.
Sumarsono menyampaikan permasalahan yang kerap dihadapi oleh
pemerintah daerah dalam pertumbuhan ekonomi lokal di daerah masing-masing.
"Salah satunya adalah, terdapat konsentrasi kegiatan
ekonomi dan alokasi investasi pada satu titik atau wilayah tertentu sehingga
peluang kerja dan kesejahteraan masyarakat tidak merata," tutur Sumarsono.
(man)
0 Comments