![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim: kenaikan jangan sampai terulang. (Foto: Dokumentasi TangerangNet.Com) |
NET – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sedang menyiapkan
Pusat Distribusi Provinsi (PDP) untuk menjembatani kepentingan produsen
(petani, nelayan, peternak), pihak industri, dan konsumen agar harga bahan pokok
yang dibutuhkan masyarakat dapat selalu stabil dan wajar serta tersedianya
komoditas pangan yang cukup dan berkualitas.
Hal ini menjadi strategi dalam meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana perdagangan untuk mengatasi kelangkaan stok serta
disparitas dan fluktuasi harga. Kenaikan harga bahan pokok di Banten, tidak
boleh terulang lagi ke depan, seperti beberapa waktu lalu, misalnya, naiknya
harga cabai (April), daging (Juni), dan
telur (juli) 2018.
Hal itu disampaikan Gubernur Banten H. Wahidin Halim melalui
Ikhsan Ahmad, Tenaga Ahli (TA) Gubernur Banten Bidang Media dan Public Relation
(PR) kepada wartawan, Minggu (29/7/2018).
Gubernur Banten berharap PDP Banten dapat berfungsi sebagai
pusat pasokan dan distribusi pangan yang dikelola secara modern. Pembangunannya
terintegrasi dengan kebutuhan pengembangan pusat-pusat produksi pangan dan
pertanian.
Oleh karena itu, kata Gubernur, perlu dilakukan revitalisasi
pasar tradisional, pengembangan kawasan strategis, dan pengerjaan proyek
strategis nasional di Banten serta pembangunan Pusat Distribusi di tingkat
Regional (PDR) agar tercipta stabilitas
harga, terkendalinya inflasi dan tumbuhnya ekonomi inklusif yang berkualitas.
Perencanaannnya sudah dimulai tahun ini, melibatkan
konsultan melalui proses seleksi sederhana, studi kelayakannya sudah ada,
tinggal menyusun DED (Detail Engineering Design-red).
Pemprov Banten saat ini pun tengah mencari lahan untuk
pembangunan fisik gudang konvensional dan gudang dengan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk menunjang sistem distribusi
nasional melalui integrasi dan kolaborasi dengan Pusat Distribusi Provinsi
(PDP) Banten serta Pusat distribusi
Regional (PDR).
PDP Banten menjadi sarana penegas kehadiran pemerintah yang
selama ini tidak ada pada pemerintahan sebelumnya, menjadi hadir dan terlibat
dalam rantai pasok bahan pokok untuk memangkas jalur distribusi agar petani sebagai produsen dapat
menikmati kuntungan apabila harga naik dan masyarakat pun menikmati keuntungan
pada saat harga turun karena berlimpahnya pasokan bahan pokok.
Pada kesempatan berbeda, Pelaksana harian (Plh) Sekretaris
Daerah (Sekda) Banten Ino S. Rawita menyebutkan Pusat Distribusi Provinsi
Banten (PDP) berfungsi pula untuk menampung pasokan dari Wilayah Sumatra dan
sekitarnya. Dengan demikian, ke depan tidak ada lagi hasil pertanian termasuk
buah-buahan yang dikirim dari Sumatra busuk karena lalulintas macet, dan tidak
menutup kemungkinan PDP Banten akan mempercepat proses distribusi hasil
pertanian, termasuk kebutuhan daging untuk wilayah Sumatra dan sayur mayur.
(*/ril)
0 Comments