Syafril Elain, Abduh Surahman, dan Baihaqi: berkenalan dan koordinasi. (Foto: Istimewa/MA) |
NET – Kepala Dinas
Pendidikan Kota Tangerang Abduh Surahman minta kepada Badan Akreditasi Nasional
Sekolah dan Madrasah (BAN SM) Provinsi Banten untuk menekan dan bila perlu
menghilangkan biaya untuk mengurus akreditasi. Sebab, selama ini ada kesan bagi
sekolah dan madrasah mengurus akreditasi mengeluarkan biaya yang besar.
“Saya mendengar dari
kepala sekolah dan pimpinan sekolah swasta selama ini untuk mengurus akreditasi
mengeluarkan biaya besar,” ujar Abduh di ruang kerjanya, Gedung Pusat Pemerintahan
Kota Tangerang, Selasa (17/7/2018).
Hal itu disampaikan oleh Abduh
ketika menerima anggota BAN SM Provinisi Banten yakni Syafril Elain dan Baihaqi
periode 2018-2022. Pertemuan tersebut dalam rangka berkenalan sekaligus berkoordinasi
untuk pra proses akreditasi sekolah dan madrasah di Kota Tangerang.
Abduh menjelaskan
akreditasi bagi sekolah baik negeri maupun swasta perlu dilakukan agar proses
belajar dan mengajar di sekolah bersangkutan menjadi lebih baik. Kalau
akreditasi dilaksanakan dengan baik sesuai acuan peraturan tentu akan baik pula
hasilnya.
“Hanya, selama ini saya
mendapat informasi sekolah dan madrasah enggan mengurus akreditasi karena
dibebani biaya yang tinggi. Saya yakin Pak Syafril dan Baihaqi bisa menekan dan
menghilangkan biaya tinggi tersebut,” tutur Abduh.
Abduh mengakui timbulnya
biaya tinggi dalam proses akreditasi terutama terhadap sekolah kurang layak
mendapat penilaian akreditasi. Namun untuk mengejar tingkat akreditasi tertentu,
lantas pihak sekolah mengeluarkan biaya untuk asesor yang menjalankan tugas
visitasi.
Menanggapi imbauan Kepala
Dinas Pendidikan tersebut, Baihaqi mengatakan mulai pada 2018 ini tidak ada
lagi biaya untuk mengurus akreditasi. Proses akreditasi dimulai dengan
pengisian Daftar Isian Akreditasi (DIA) secara online oleh sekolah bersangkutan
yang disediakan BAN SM Provinisi. Bila pegisian
DIA sudah lengkap sebagaiman yang disyaratkan, BAN SM Provinsi akan
mengeluarkan surat tugas kepada asesor untuk sekolah yang menjadi sasaran
akreditasi.
“Hasil kerja asesor
tersebut kemudian dilaporkan ke BAN SM Provinsi Banten untuk dikaji dan
diputuskan dalam rapat pleno. Dalam rapat pleno beranggotakan 15 orang BAN SM
Provinsi akan diputuskan apakah sebuah sekolah layak mendapat akreditasi; A, B,
atau C,” urai Baihaqi, yang juga dosen
di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
Sementara itu, Mahfud,
salah seorang asesor menyebutkan timbulnya biaya tinggi tidak semata-mata
karena asesor. Biaya itu timbul dimulai dari pembentukan tim akreditasi sekolah
yang bersangkutan, koordinasi dengan dinas, dan asesor.
“Yah, semua pihak harus punya kemauan baik untuk menekan biaya,” ucap Mahfud. (ril)
“Yah, semua pihak harus punya kemauan baik untuk menekan biaya,” ucap Mahfud. (ril)
0 Comments