Para mantan pimpinan, wartawan, dan karyawan Koran Prioritas saat berfoto bersama setelah saling mengungkapkan kenangannya. (Foto: Istimewa) |
NET – Sejumlah wartawan gaek
berkumpul di Resto Tugu Loro Jongrang di Jalan Gondangdia Lama, Jakarta Pusat,
Minggu (1/7/2018). Mereka itu adalah mantan wartawan koran pertama berwarna
Prioritas dan berkantor hanya beberapa meter dari resto tersebut yakni Gedung
Hitam Prioritas.
Hadir dalam pertemuan tersebut nama
yang tidak asing di dunia pers Indonesia seperti Panda Nababan, Bambang Eka,
Wina Armada Sukardi, Dhia Prekasha Yudha, Don Bosco Selaman, Nano Bramono, WTL
Tobing, Muhammad Istiqom, Elman Saragih, Momen Sembiring, dan banyak lagi.
Namun, ada pula Bambang Soesatyo yang kini menjadi Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Acara yang dipandu oleh Usmandi
Andeska berjalan santai tersebut memberikan kesempatan kepada wartawan senior untuk
menyampaikan ucapan “kenangan” ketika masih bekerja di koran Prioritas. “Sekarang
baru kita rasakan ‘manfaat’ kenapa koran Pririotas ditutup Pak Hamoko yang
ketika itu menjadi Menteri Penerangan, Juli 1987 setelah berusia setahun,”
tutur Panda Nababan yang ketika itu menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi Prioritas.
Paling tidak, kata Panda, ada dari
koran Prioritas menjadi Ketua DPR RI yakni Bambang Soesatyo. ”Bila saja koran
Prioritas itu tidak dibredel, bisa jadi Bambang sampai sekarang menjadi wartawan
Prioritas,” ucap Panda yang disambut dengan tepuk tangan yang hadir.
Bambang Soesatyo pun diberikan
kesempatan untuk bercerita tentang masa lalu ketika bekerja sebagai wartawan di
koran Prioritas. “Waktu itu, saya baru lulus kuliah di Universitas Jayabaya.
Lalu mengirim tulisan ke Redaksi Prioritas dan dimuat. Pas mengambil honor
bertemu dengan Bang Panda,” ungkap Bambang yang dikenal sebagai Bamsoet.
Ketika Bambang menceritakan
tentang kehadirannya di kantor Redaksi Prioritas mengambil honor dan diketahui
jumlahnya lumayan besar, Panda pun menarik. “Ya, sudah. Kamu masuk sini saja.
Sejak itulah saya menjadi wartawan koran Prioritas. Jadi, yang berjasa
menjadikan saya sebagai wartawan ya, Bang Panda,” ujar Bamsoet.
Sejak menjadi wartawan itulah
Bamsoet mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan sejumlah tokoh politik
terutama dari kalangan Partai Golongan Karya (Golkar). Singkat cerita, Bamsoet pun
masuk sebagai kader Partai Golkar dan ikut mencalonkan diri sebagai wakil
rakyat ke Senayan, Jakarta, kantor DPR RI.
Bambang Soesatyo (berdiri) saat bercerita. (Foto: Istimewa) |
“Saya bisa masuk ke Senayan tidak
langsung berhasil menjadi wakil rakyat. Setelah yang kelima kali mengikuti jadi
calon anggota legislative, barulah bisa menjadi anggota DPR RI,” tutur Bamsoet
membuka rahasia.
Jalan mulus menjadi Ketua DPR RI
setelah ada persoalan di internal Partai Golkar terutama tentang masalah yang
dihadapi oleh Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI yang tersangkut perkara tindak
pidana korupsi Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik. Sebelumnya, kedudukan
Setya Novanto (Setnov) sempat digantikan oleh Ade Komarudin, kader Golkar
lainnya.
Namun, setelah Setnov ditahan
karena kasus koruspi KTP elektronik tersebut, digantikan oleh Bamsoet. “Saya didorong berbagai pihak untuk menjadi Ketua DPR RI. Antara lain dari mantan pimpinan
Prioritas Pak Surya Paloh. Oleh karena itu, koran Prioritas itu sangat berarti
sekali bagi hidup saya,” tukas Bamsoet. (ril)
0 Comments