![]() |
Menkes Nila F. Moeloek, Gubernur Banten H. Wahidin Halim, dan Bupati Pandeglang Irna Narulita bersama anak-anak ikut imunisasi. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin
Halim mengatakan imunisasi di Provinsi Banten cakupannya sudah mencapai 99
persen. Ini melebihi target yang telah diitetapkan secara nasional yakni 93
persen, dengan jumlah 3 juta lebih pada pekan imunisasi.
Gubernur Banten mengatakan hal itu
pada acara Pekan Imunisasi Sedunia dan Peringatan Hari Malaria Sedunia, di
Gedung Sohibul Barokah, Kaduhejo Pandeglang, Minggu (29/4/2018). Pekan Imunisasi ini dihadiri oleh Menteri
Kesehatan RI Nilla F Moeloek dan Bupati Pandeglang Irna Narulita Dimyati.
Gubernur menegatakan ada beberapa
kendala dalam mencapai cakupan imunisasi tersebut. Terdapat mentalitas
masyarakat yang enggan anaknya diimunisasi. Juga ada fanatisme dari
kelompok-kelompok tertentu.
“Pada masyarakat perkotaan,
khususnya Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota
Tangerang Selatan-red), ada persoalan karena masyarakatnya sibuk. Orang tuanya
sibuk, warganya sibuk. Tapi secara umum capaian imunisasi ini sesuai dengan
harapan Pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi Banten.
Dalam kaitan Hari Malaria Sedunia,
kata Gubernur, beberapa kecamatan di Kabupaten Pandeglang dan Lebak, yang masih
terdapat kasus malaria. Meskipun tingkat accidentnya relatif rendah. Program dari Pemerintah Provinsi Banten
dengan kabupaten dan kota adalah mengeliminasi kasus malaria.
“Mudah-mudahan pada 2019, Provinsi
Banten bisa mengeleminasi dan bisa dinyatakan bebas malaria,” tutur Gubernur
berharap.
Berikutnya yang menjadi tanggung
jawab Pemprov Banten, yang pernah disampaikan dalam Rakernas Kesehatan belum
lama ini adalah penyakit Tubbercholosis (TBC Paru). “Kami mencanangkan dalam jangka waktu dua
tahun Provinsi Banten harus bebas penyakit aparu-paru atau TBC. Ini merupakan semangat dan tekad kita
bersama-sama,” ucap Gubernur.
Selanjutnya, Posyandu harus
menjadi perhatian. “Saya hapal betul soal imunisasi. Bagaimana cara mengelolanya. Bagaimana cara
membinanya. Pengalaman saya mulai dari kepala desa, lurah, camat, walikota
hingga sekarang gubernur, kegiatan-kegiatan tidak lepas persoalan-persoalan
kesehatan yang mendasar,” ujar Wahidin Halim.
Sementara Menteri Kesehatan RI
Nilla F Moeloek mengharapkan bantuan dari para gubernur, bupati, dan walikota
dalam mewujudkan Indonesia Bebas Malaria pada 2030 dan mewujudkan cakupan
imunisasi yang tinggi dan bermutu serta merata diseluruh tanah air Indonesia.
![]() |
Menkes Nila F. Moeloek dan Gubernur Banten Wahidin Halim saat berbinang bersama. (Foto: Istimewa) |
Menkes menyatakan bebas malaria
adalah prestasi bangsa. Merkes mengaku iri, negara lain mendapatkan sertifikat bebas malaria.
Sementara negara Indonesia belum bisa. Oleh karena itu, harus didorong
bersama-sama menuju Indonesia Sehat, Indonesia
Bebas Malaria.
“Mudah-mudahan sebelum tahun 2030,
Indonesia bisa bebas malaria,” tutur Menkes.
Dalam acara tersebut diberikan
pula penghargaan kepada para Wisuda Balita Imunisasi lengkap yang langsung
diberikan oleh Bupati Pandeglang dan disaksikan Menkes dan Gubernur. Serta
penyerahan beberapa sertifikat eliminasi Malaria 2018 kepada 21 Kepala Daerah
Kab/Kota se Indonesia. Selain itu, diserahkan pula sertifikat MURI kepada
Menkes, Gubernur NTT, dan Gubernur Papua Barat, dalam pemberantasan penyakit
Malaria. (*/ril)
0 Comments