NET – Waduk Serbaguna Karian, Kabupaten Lebak, Banten, bila sudah berfungsi
pada 2019 nanti akan dapat mendistribusi air baku ke wilayah Kabupaten Tangerang,
Kota Tangerang, dan Jakarta Barat. “Sekarang ini sedang dilakukan pengalihan
aliran sungai Ciberang agar dapat dibangun bendungan,” ujar Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Rabu (30/8/2017).
Hal itu dikatakan Basoeki saat peresmian Pengalihan Aliran Sungai Ciberang
pada pembangunan Bendungan Karian, di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkas
Bitung, Kabupaten Lebak. Hadir pada peresmian itu Gubernur Banten H. Wahidin
Halim, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, unsur Polda Banten, Kejaksaan Tinggi
Banten, anggota DPR RI, dan anggota DPRD Banten.
Basoeki mengatakan sebelum sampai mendistribusikan air tersebut kini akan
dilakukan pengalihan aliran air sungai. Hal ini dilakukan agar proses
pembangunan bendungan dapat berjalan. Proyek ini dibangun dengan biaya Rp 1,07
triliun dengan masa kerja sampai penyelesaian pada 19 Oktober 2019.
Nah, kata Basoeki, bahan baku air bersih yang selama ini menjadi masalah untuk
Tangerang dan Jakarta Barat, bila ini nanti Waduk Karian selesai bisa diatasi. “Air
yang dialirkan cukup besar. Saya kira Jakarta Barat sangat membutuh air baku
bersih,” ujar Basoeki.
Sementara itu, Wahidin Halim mengatakan pembangunan bendungan Karian yang
nanti menjadi Waduk Karian bukan hanya menyalurkan untuk bahan baku air bersih,
tapi juga bisa berfungsi sebagai irigasi. Pertanian akan semakin subur bila
nanti Waduk Karian berfungsi.
“Apalagi berdasar hasil penelitian untuk daerah Lebak dan Pandeglang, cocok
untuk ditanam jagung dan kedelai. Sampai sekarang ini kebutuhan nasional baik
untuk jagung maupun kedelasi masih kurang. Banten siap akan menutup kekurangan
kebutuhan akan jagung dan kedelai,” ucap Gubernur berharap.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan tanah di Banten masih banyak yang
belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, setelah Waduk Karian
selesai, lalu dibangun irigasi, para petani tidak lagi mengandalkan tadah hujan
atau air hujan untuk bertani.
“Terjamin aliran air bagi petani untuk kebutuhan pertanian sangat
diperlukan dan menentukan. Kesuburan tanah ikut ditenukan oleh ketersediaan
air,” ungkap Wahidin.
Sedangkan masalah pembebasan lahan proyek tersebut, kata Gubernur, dapat
diselesaikan dengan baik. “Di tengah kita hadir Pak Jayabaya, mantan Bupati
Lebak yang tadi menyatakan kesangupannya untuk membantu menyelesaikan
pembebasan lahan. Saya sekaligus laporkan kepada Pak Menteri Basoeki, soal
pembebasan yang dibutuhkan untuk proyek dapat diselesaikan,” tutur Wahidin yang
mantan Waikota Tangerang dua periode.itu (ril)
0 Comments