![]() |
Prof Eniya L Dewi saat memaparkan tentang proses sumber listrik dari pohon kedondong. (Foto: Dade, Tangerangnet.com) |
NET - Badan Pengkajian dan Penelitian Teknologi
(BPPT), Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB), Prof Eniya
L Dewi mengatakan listrik kedondong sempat viral, sebab menyala di Desa Tampur
Paloh, Kecamatan Simpang Jeming, Kabupaten Aceh Timur.
Di berbagai lini massa pun diuraikan bahwa telah
tersambung listrik yang bersumber dari pohon kedondong (Spondias dulcis forst)
buatan Naufal Raziq, 15 tahun, siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Langsa, Aceh.
"Pada dasarnya semua makanan minuman yang
mengandung asam dapat menjadi sumber energi baterai. Hanya saja yang perlu
diperhatikan adalah kemampuannya dalam
menghasilkan kekuatan arus listrik dapat berlangsung lama dan stabil, sehingga
dapat menjadi sumber listrik yang mumpuni dan dapat digunakan
sehari-hari," ujar Eniya, Senin
(29/5/2017), saat acara Temuan Konversi Energi Listrik Dari Pohon Kedondong, di
Gedung BPPT Thamrin, Jakarta.
Eniya memberi apresiasi atas percobaan yang
dilakukan oleh Naufal, siswa kelas III Madrasah Tsnawiyah (MTs) Negeri Langsa
Lama, Kota Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam, yang menemukan adanya listrik pada
pohon kedondong pagar. Inisiatif siswa
tersebut untuk melakukan percobaan ini sangat baik, mengingat yang bersangkutan
adalah siswa yang masih tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama-red), dan
berlokasi di daerah.
"Semangat dan bakat peneliti tersebut harus
dibina dan terus dikembangkan. Apa yang dilakukan oleh Naufal itu pembuktian
teori batere Volta atau Daniel cell. Pada
percobaan dengan buah lemon saja, perlu 165.000 buah lemon untuk bisa mencharge
handphone sebesar 500 mA atau 0.5A. Dengan sistim batere volta tersebut, selama
perbedaan potensial 2 elektroda itu besar seperti selisih potensial antara
Lithium dan Emas, maka akan didapat voltase 4,56V, tetapi tentu saja mahal
karna jenis elektrodanya," ungkap Eniya.
Eniya menjelaskan bergantung pada elektrolit sehingga arus yang dihasilkan
besar dan dalam jangka waktu yang lama serta stabil. Kami berharap dapat
dikembangkan batere jenis oksigen dengan berbagai macam logam yang biasa
disebut Metal-Air Battery yang mempunyai energi densitas atau kerapatan energi
yang tinggi. Juga batere fuelcell atau sel bahan bakar yang telah 10 tahun
lebih digeluti BPPT yang memungkinkan sebagai kandidat energi storage yang
tinggi pada masa depan.
"Tak hanya di laboratorium, BPPT pun
melakukan pengukuran di lapangan yang dilakukan oleh perekayasa di bidang
teknologi energi," ungkap Eniya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknologi
Konversi Energi (B2TKEBPPT) Andhika Prastawa menjelaskan sebagaimana penelitian
lain tentang listrik dari tumbuhan, menunjukkan hasil produksi listrik yang
masih belum memadai untuk kebutuhan listrik yang wajar. Pengukuran sesaat besaran
listrik pada pohon kedondong pagar yang
ditanam di area Pembinaan Masyarakat PT Pertamina EP Aset I Field Rantau,
menghasilkan data bahwa keluaran sistem listrik pohon kedondong pagar tersebut
masih dalam kisaran mili Watt, dengan tegangan yang dihasilkan dalam skala
ratusan mili hingga satuan Volt, serta arus dalam mili Ampere.
"Enam pohon kedondong, disebut sebagai “pohon
energi” dipasang masing-masing 6 pasang elektroda Zn-Cu (seng dan tembaga).
Dari rangkaian seri-paralel, di ujung elektroda diperoleh pengukuran tegangan
total sebesar 2,774 Vdc. Ujung rangkaian pohon ini dihubungkan pada converter
arus searah untuk mencatu batere bertegangan 3,5 Vdc. Kemudian melalui inverter
dihubungkan ke beban lampu LED 5 Watt 220 Vac," tutur Andhika.
Pada saat lampu dinyalakan, kata Andhika, setelah
10 menit, terukur tegangan dari pohon energi turun dari 2,774 Vdc menjadi 1,870
Vdc. Dengan laju penurunan tegangan seperti itu, diperkirakan 6 pohon Kedondong
tersebut hanya sanggup mencatu lampu tidak lebih dari 20 menit. dengan
perkiraan energi sekitar 1,7 Wb, atau 1,7 W selama 1 jam. Dengan demikian,
meskipun terbukti pohon Kedondong dapat menghasilkan listrik, namun masih belum
mencukupi kebutuhan listrik secara wajar.
"Berdasarkan analisis di atas. dapat ditarik
kesimpulan bahwa pohon kedondong ini dapat menghasilkan listrik dalam jumlah
dan waktu yang yang terbatas. Dengan demikian pohon ini hanya dapat dijadikan
salah satu sumber energi bagi peralatan yang membutuhkan energi rendah.
Menimbang fakta di atas. direkomendasikan agar kepada Naufal dapat diberikan
perhatian dan pembinaan yang intensif sebagaimana mestinya, agar yang
bersangkutan dapat berkembang kemampuan dan minat penelitiannya," ujarnya.
Sementara itu, diharapakan kepada barbagai pihak
agar menyikapi hasil percobaan tersebut secara wajar dan bijaksana, sehingga
tidak membelikan beban harapan terlalu besar bagi percobaan listrik dari pohon
kedondong ini bahwa hal tersebut dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan
listrik, khususnya di pedesaan. (dade)
0 Comments