![]() |
Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) yang mulai dihiasi dengan taman vertikal. (Foto: Dinas Kebersihan dan Pertamanan) |
GUNA merealisasikan Kota Tangerang
yang layak huni, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (DKP) memprogramkan daerah tersebut yang berwawasan lingkungan,
asri, serasi, dan lestari.
Karenanya, guna mendukung hal itu, Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah meminta kepada DKP agar
tidak hanya menghijaukan Kota Tangerang
dengan taman-taman, melainkan juga gedung-gedung pemerintahan. “Untuk
mewujudkan semua ini, DKP ditunjuk oleh Pak Walikota sebagai percontohan yang
menjadikan gedung kantornya hijau,” ujar Sekretaris DKP, Fathulhadi, Selasa
(13/12/2016).
Guna menyiasati penghijauan gedung DKP tersebut, kata dia, pihaknya
menggunakan sistem A Green Rhapsody in
Government Office Green Wall atau Living
Wall atau Vertical Garden atau Vertical Landscape, yang dalam bahasa Indonesianya biasa disebut dengan Taman Vertikal.
Taman itu, kata dia, dilekatkan pada dinding atau eksterior, sehingga
terlihat hijau. Sedangkan cara penerapannya dilakukan dengan model
Geofelt, yaitu menggunakan kain berbahan khusus untuk tanaman. Dan Tipe itu,
kata dia, mengadaptasi dari Patrick
Blanc di Quai Branly, Paris, Perancis, yang telah memanfaatkan sistem itu sejak Tahun 2004 lalu.
"Tipe Green Wall ini terdiri dari beberapa jaringan sistem yaitu,
rangka pendukung (supporting system),
sistem irigasi, sistem modul dan tanaman, serta sistem drainase dan pencahayaan (lighting)," ucap
Fathulhadi.
Sedangkan rangka pendukungnya, kata dia,
menggunakan rangkaian besi siku,
besi hollow, frame stainless steel serta panel tahan air. Sehingga dapat menopang
langsung ke dinding, tanpa menempel.
"Sistem ini tentu tidak akan merusak struktur dinding bangunan, karena dengan
adanya panel tahan air, memungkinkan air untik
tidak merembes ke dinding sehingga dinding bangunan tidak akan jadi
lembab," kata dia.
Sementara sistem irigasinya yang berfungsi
sebagai penyiram tanaman berjalan
otomatis, sehingga, kata dia tidak perlu
disiram secara manual. Begitupula dengan
penyiramannya yang dilengkapi
timer, sehingga frekwensi tekanan air dalam penyiraman taman itu berjalan
dengan sendirinya di waktu-waktu tertentu, sesuai kebutuhan tanaman.
Dan sistem irigasi itu, kata dia, disediakan
ruang pompa khusus yang merupakan
rangkaian dari pompa utama (di DKP menggunakan 3 pompa) dari water tank, pipa PVC, timer otomatis, selenoid,
pipa HDPE, dan noozle. Kemudian dihubungkan ke
bagian atas atau per 3 meter
ketinggian green wall yang terdapat pipa melintang untuk disalurkan ke pipa-pipa hdpe kecil yang menjulur ke bawah
dengan noozle di ujungnya. Noozle itu,
kata Fathul, diatur sedemikian rupa agar
berada di dekat akar tanaman.
Dan modul yang digunakan dengan sistem
Geofelt itu, kata dia, menggunakan bahan khusus untuk tanaman yang tidak mudah
sobek. Dengan cara ditempel ke rangka utama dan diberi lubang sesuai ukuran
tanaman.
'"Bahan ini selain mudah menyerap
air dan pupuk juga bisa menahan dan menyimpan tanaman dalam waktu
yang relatif lama, tampa menimbulkan
bahaya terhadap lingkungan," kata Fatulhadi.
Sedangkan tanaman yang digunakannya,
kata dia, adalah tanaman semak (shrubs),
yang lebih banyak digunakan adalah tanaman tidak berkambium/berkayu karena
ukuran maksimum nya tidak akan terlalu besar dan biasanya memiliki sifat
beranak yang dapat memenuhi seluruh area greenwall menjadi tertutup sempurna.
Contoh tanaman yang digunakan di DKP adalah Pakis Kelabang (Nephrolepis
exaltata), Philodendron sp.,Walisongo (Schefflera sp.), Dracaena sp.,Ixora sp,
dan lainnya.
Sementara Sistem Drainasenya, kata dia,
berupa talang/gutter berbahan PVC yang dilapis dengan water resistant,
sehingga tidak bocor. Dan Gutter ini, kata dia,
terletak di bagian bawah Green wall yang berfungsi sebagai tempat penampungan air penyiraman tanaman.
Selain itu Gutter juga tersambung ke saluran utama pembuangan Gedung DKP sehingga tidak
menimbulkan genangan air saat penyiraman.
Sistem Pencahayaannya (Lighting System), kata dia, menggunakan elemen
pendukung sebagai estetika pada malam hari untuk menimbulkan tekstur tanaman
Green Wall. Dengan menggunakan lampu LED yang wattnya sedang, sehingga tidak menimbulkan panas yang dapat merusak
tanaman. (Adv)
0 Comments