Djarot Sulistio Wisnubroto: melawan penyakit berbasis virus. (Foto: Dade, TangerangNET,Com) |
NET - Dikawasan
ASEAN, Indonesia masih menduduki peringkat tertinggi dalam jumlah kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD). Di dunia sudah memakai teknik penekanan populasi nyamuk
(serangga) dengan Teknik Serangga Mandul (TSM), yakni untuk melawan penyakit
berbasis virus yang membawa nyamuk.
"Di
Indonesia memang teknologi ini masih baru, hal ini dapat membawa manfaat yang
banyak, namun TSM merupakan teknologi nuklir yang sudah lebih dari 50 tahun
dipakai di seluruh dunia yang awalnya untuk melawan lalat buah, ngengat penganggu
lainnya," ujar Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot
Sulistio Wisnubroto, Senin (7/11/2016), di Kantor Batan, di Jakarta.
Teknologi ini
kemudian dikembangkan oleh Badan Tenaga Atom Internasioanal untuk melawan
penyakit berbasis virus yang dibawa oleh nyamuk. Indonesia bersama Italia,
China, dan Mauritius dijadikan pionir untuk program ini.
"Oleh karena
itu, Batan melalui Pusat Aplikasi dan
Radiasi (PAIR) sudah melakukan penelitian sejak 2005, dan sejak 2011 sampai
dengan 2015, Batan telah mengaplikasikan
di wilayah Jakarta, Salatiga, Tangerang, dan Bangka Barat serta hasilnya menurunkan populasi nyamuk secara signifikan
dengan harga murah dan lebih aman," ujarnya.
Sementara itu,
salah seorang peneliti, Ali Rahayu menambahkan, Teknik Serangga Mandul (TSM)
merupakan teknik yang sudah dijalankan oleh beberapa negara yang menggunakan
radiasi sinar gamma. Tujuan dari teknik tersebut adalah untuk menekan populasi
nyamuk dengan cara menyebarkan nyamuk jantan pada habitatnya.
"Cara yang
dilakukan yakni bila terjadi perkawinan dengan nyamuk betina tidak akan terjadi
pembuahan. Dengan demikian, jumlah populasi nyamuk semakin lama akan semakin
menurun," ucap Ali. (dade)
0 Comments