Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Calon Panwas Pemilihan Gubernur Banten, Ikuti Ujian Tertulis

Panitia membakar lembar kertas soal disaksikan
anggota Bawaslu Bantern Solihin (bertolak pinggang).
(Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com)  
NET – Sedikitnya 165 orang calon anggota Panitia Pengawas Pemilihan Gubernur Banten 2017 mengikut ujian tertulis di Kampus Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) Jalan Raya Jakarta, Serang, Kamis (5/5/2016).

Ketua Tim Seleksi  Panitia Pengawas Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten Endang Sulastri mengatakan peserta yang ikut ujian tertulis berasal  dari delapan kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Banten. “Hari ini dilaksanakan ujian tertulis terhadap calon anggota Pengawas yang telah lulus seleksi administrasi,” ujar Endang Sulastri  sebelum dilaksanakan ujian.

Dari hasil ujian tertulis tersebut, kata Endang, akan dipiih sebanyak sembilan orang dari masing-masing kabupaten dan kota. Namun, bila hasil ujian tertulis menunjukkan banyak hasil yang bagus akan diplih sebanyak 12 orang.

“Mereka yang lolos dari ujian tertulis akan menghadapi  proses berikut yakni wawancara. Sedangkan hasil ujian tertulis akan diumumkan melalui webside Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten pada tanggal 7 Mei 2016,” tutur Endang Sulastri yang  matan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.

Dari pantauan Tangerang NET.Com di lokasi ujian tertulis, calon anggota Panwas yang ikut terlihat wajah lama dari kabupaten dan kota. Dari Kota Cilegon ada Achmad Bachrul El Anshor, Syamsurijal, dan dari Kota Tangerang ada Agus Muslim, Takhono, dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ada Muhammad Acep, Ahmad Jajuli, dan Muhammad Taufik Mz.

Selain nama di atas ada pula mantan ketua Panwaslu Banten Haer Bustomi, asal Kabupaten Lebak dan Sabihis, mantan anggota Panwaslu Banten asal Kabupaten Serang. ”Saya ikut ujiian tertulis ini karena merasa terpanggil setiap kali dilaksanakan pesta demokrasi di Provinsi Banten,” ucap Sabihis.

Sementara itu, seusai peserta ujian tertulis mengerjakan soal, semua lembar pertanyaan dikembalikan kepada pantia. Lembaran pertanyaan tersebut dikumpulkan dan lalu dimusnahkan dengan cara dibakar.

“Cara ini lebih praktis dari pada menyimpan barang bekas yang menghabsikan tempat,” tutur Silihin, anggota Bawaslu Banten kepada TangeranNET.Com.  (ril)

Post a Comment

0 Comments