![]() |
Wahyudi Iskandar: segera cek ke pasar. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET - Dengan beredarnya
beras oplosan yang diduga membahayakan bagi kesehatan di wilayah Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (
Jabodetabek), setidaknya dapat meresahkan para pedagang dan konsumen di wilayah
tersebut. Pasalnya, sejak kabar itu terlansir, para pedagang dan konsumen belum
tahu persis perbedaan antara beras yang asli dan oplosan.
"Sampai saat ini,
kami belum tahu persis seperti apa beras oplosan itu. Karena beras lokal pun
juga ada menirnya (pecahan beras)
ada," ucap Titin, pedagang beras di Pasar Anyar, Kota Tangerang. Rabu
(27/4/2016).
Namun demikian, Tiitin
merasa sedikit lega, karena beras dagangannya mayoritas beras lokal. Sedangkan
untuk beras Bulog hanya sedikit. "Selama ini, saya lebih banyak dagang
beras lokal, ketimbang beras bulog.
Selain lebih wangi juga pulen " tutur Titin.
Kendati demikian, kata
Titin, beredarnya beras oplosan itu sangat meresahkan, baik pedagang maupun
masyarakat. Sehingga untuk membeli beras , tidak sedikit di antara mereka yang
tidak hanya memegang dan melihat, tetapI juga menciumnya.
Menyikapi soal
beredarnya beras oplosan berbahaya, Pemda Kota Tangerang Jumat (29/4/2016)
berencana melakukan sidak ke keberapa pasar di wilayahnya. "Kami sudah
berkoordinasi dengan Dinas Perdanggan dan Koprasi (Perindagkop) untuk segera melakukan
sidak ke pasar-pasar dan tempat pemasok beras di Kota Tangerang. Tujuannya
untuk memastiklan apakah indikasi beredarnya beras oplosan itu juga ada di Kota
Tangerang," ucap Kabag Humas Pemda Kota Tangerang Wahyudi Iskandar. (man)
0 Comments