Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pembukaan Jalan Tembus Summarecon-Kebon Nanas, Dinilai Tanpa Kajian

Hasanudin Bije: tidak menguntung warga kota.
(Foto: Istimewa)  
NET - Penasihat Lembaga Kajian Pemerintahan Indonesia (LKPI) Hasanudin Bije menilai pembukaan jalan tembus Summarecon-Kebon Nanas, merugikan warga Kota Tangerang.

“Bila dilihat dari sisi mana pun, tidak ada masyarakat Kota Tangerang yang diuntungkan atas pembukaan jalur tersebut,” ujar Bije kepada TangerangNET.Com, Sabtu (12/3/2016).

Bije mengatakan sesungguhnya apa yang mendasari Pemerintah Kota Tangerang dan Pemerinta Provinsi Banten memberikan rekomendasi atau ijin dalam membuka jalan tersebut. “Lantas untuk kepentingan siapa Pemerintah Kota Tangerang membuka jalan itu? Jangan karena kepentingan pengembang lalu Pemkot mengabaikan kepentingan umum,” tandas Bije yang mantan anggota DPRD Kota Tangerang itu.

Bankan, kata Bije, pengembang yang membuka jalan tersebut tidak punya kontribusi buat rakyat dan masyarakat Kota Tangerang. “Belum lagi kalau dilihat dari kenyamanan dan keselamatan berlalulintas. Saya meyakini Pemerintah Kota Tangerang dan Pemerintah Provinsi Banten, tidak punya kajian  sungguh-sungguh dapat dipertanggungjawabkan atas pembukaan jalan tersebut,” ungkap Bije.

Soal kajian tersebut, mendapat sorotan dari Makroen Sanjaya, warga Cipondoh. “Kemacetan di situ karena  dari jalan tembus ke tikungan menuju akses jalan  utama terlalu tajam, tidak ada ramp,” komentar  Makroen  atas pembukaan jalan tembus itu.    

Jadi, kata Makroen, kendaraan dari Summarecon yang menuju akses utama ke Kebon Nanas pasti melambat. Begitu juga dari arah Serpong berkurang akses satu lajur. “Intinya, pengembang Summarecon ngirit,” sindir Makroen.

Makroen menjelaskan ngirit artinya  tidak mau ke luar duit terlalu banyak yakni ngirit lahan dan tidak mau menggusur bangunan dan tidak mau membeli lahan di sekitarnya. Atau Pemerintah Kota Tangerang “mengkorting” jatah fasos dan fasum sehingga dapat kecipratan. (ril)

Post a Comment

0 Comments