Marah Halim Siregar saat menyampaikan perjalanan hidupnya. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET – Perjalanan hidup
rohani Marah Halim Siregar, dari seorang pendeta menjadi seorang mualaf dan
menjadi penceramah atau ustadz diungkapkan di hadapan jemaah Masjid Pengayoman,
Jalan Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Kota Tangerang, usai solat Jumat
(5/2/2016) membuat terharu.
Betapa tidak, sebagai
seorang pendeta yang meninggalkan jemaat berpindah keyakinan tentu saja mendapat
perlawanan dari pihak keluarga. Marah Halim Siregar pada 2005 dalam usia 37
tahun menyatakan masuk Islam.
Atas sikapnya
tersebut, Siregar pun disidangkan dalam
keluarga. Dalam rapat keluarganya tersebut, ada 12 orang berprofesi sama
dengannya yakni pendeta. Keputusan rapat keluarga, Marah Halim Siregar diputuskan hubungan
keluarga dan tidak mendapat harta warisan.
Namun, belakangan ini 12 orang dari saudaranya yang berprofesi
sebagai pendeta, kini 8 orang di antara sudah mengikuti jejaknya, menjadi
mualaf. “Mereka masuk Islam atas kesadaran sendiri tidak ada pembagian beras atau indomie,” tutur
Marah Halim serius.
Marah Halim mempelajar
Islam setelah 12 tahun menjalani profesi sebagai pendeta di Gerreja Bechtel,
Jakarta Selatan. Pada tahun ke-12 sebagai pendeta tersebut, dia mempelajari
Islam sebagai ilmu perbadingan agama. Dalam perbandingan agama tersebut,
Siregar tidak menemukan suatu kalimat pun atau satu ayat pun yang menyatakan
Jesus Krsistus adalah Tuhan.
“Saya menemukan Jesus
Kristus membawa kebenaran tapi bukan sebagai Tuhan. Hal ini membuat saya
menjadi banyak menggali tentang perbandingan agama. Hal ini, saya ungkap tanpa
bermaksud untuk menyudutkan Kristen tapi ini adalah suatu fakta,” ucap Marah
Halim yang istri dan dua putranya sudah pula masuk Islam.
Proses Marah Halim
Seiregar masuk Islam justru datang dari anaknya. Imanuel, salah seorang anaknya
meminta Siregar untuk melaksanakan solat. Pada hal ketika itu status Siregar
sebagai pendeta. Begitu pula Imanuel yang waktu itu berumur 7 tahun, tidak
pernah mengenal sama sekali soal Islam.
Kedua pengalaman hidup
tersebut, semakin mendorong Siregar untuk mengucapkan “Syahadat” untuk
meninggalkan profesi sebagai pendeta. Akhirnya, setelah mantap dengan akan kebenaran
Islam, Siregar pun mengucapkan “Syahadat”. Dua kalimat “Syahadat” tanda Siregar
masuk Islam.
Setelah itu, Siregar melanjutkan
dengan khitan atau sunat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Seusai khitan, Siregar pun kembali ke rumah
dengan mengenakan sarung dalam proses penyembuhan seusai dikhitan. Saat mengenakan sarung inilah banyak
menimbulkan pertanyaan terutama dari ibu
kandungnya.
“Ibu saya sengaja
datang dari Medan untuk menanyakan tentang pakai ‘sarung’ tersebut. Selama ini
ibu kandung punya penyakit jantung dan bila diberi tahu menjadi mualaf, saya
khawatir penyakit jantungnya kumat ,” ucap Siregar.
Pertanyaan dari ibu
kandungnya tersebut tidak bisa dibendung karena sengaja dari Medan, Sumatera
Utara, untuk menanyakan hal tersebut. Tibalah saat makan malam sang ibu menanyakan tentang Siregar telah beralih keyakinan.
Marah Halim Siregar: sudah kehendak Allah. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
“Pertanyaan dari ibu,
tidak langsung saya jawab. Setelah berdoa kepada Allah Subhana Wata’ala bahwa
Islam adalah agama yang benar, baru dijawab. Ketika dijawab ternyata penyakit
jantung ibu saya tidak kumat. Alhamdulillah,” ujar Siregar.
Kini setelah bebarapa
tahun kemudian, ibu kandung menyatakan niat untuk masuk Islam. “Dalam minggu
ini, saya akan kembali ke Medan karena ditunggu ibu saya. Oleh ibu, saya
diminta untuk membantu prosesi beliau masuk Islam. Alhamdulillah,” imbuh
Siregar.
Jemaah Mesjid
Pengayoman terharu mendengar ungkapan Marah Halim Siregar tersebut. “Luar
biasa, anak dan istri ikut masuk Islam. Lebih terharu lagi sang ibundanya pun
akhirnya berniat masuk Islam,” tutur A. Goni, terkagum-kagum. (ril)
12 Comments
Hari ini. Tgl 1 juli 2016, apa yg ditulis diatas persis sama disampaikan seusai sholat jum'at di masdjid Dinas Kebersihan DKI. terakhirnya beliau menggelar sorban minta sedekar u saudarinya yg akan nyantriwati di Padang.
ReplyDeleteHari ini. Tgl 1 juli 2016, apa yg ditulis diatas persis sama disampaikan seusai sholat jum'at di masdjid Dinas Kebersihan DKI. terakhirnya beliau menggelar sorban minta sedekar u saudarinya yg akan nyantriwati di Padang.
ReplyDeleteHari ini tanggal 23 september di masjid bea cukai juanda juga mengatakan hal sama seperti artikel di atas, dan memintah sedekah untuk salah seorang keluarganya yg akan mondok ke sumatra
ReplyDeletedia tangga 18 November 2016 di semarang mengaku bernama CHOIRIANSYAH SIREGAR. katanya dia telah berkeliling instansi2 di semarang dan pernah juga sampai di surabaya. setelah curhatnya sebagaimana artikel di atas, dia mempersilahkan jamaah sholat untuk menyumbang. modusnya seperti org yang khotbah di bus lalu mengedarkan kotak amal, hanya saja ini lebih berani. bagi aparat yang membaca ini, mohon untuk dapat ditindaklanjuti dan diusut agar ybs tidak semakin leluasa menjalankan aksinya
ReplyDeleteHari ini tgl 23 Desember 2016 orang tersebut juga melakukan kegiatan yang sama di masjid salah satu instansi pemerintah di jogja dengan cerita yang sama dan ending meminta sumbangan untuk keberangkatan ke medan mengislamkan ibunya. Mohon kehati-hatian dari semua,jika menjumpai dapat dilakukan tabayyun sekaligus pendalaman supaya seumpama ternyata melakukan tindak kebohongan dapat dicegah biar tidak terus berlanjut.
ReplyDeleteAwal Februari 2017 ini, yang bersangkutan bertamu ke ktr kami minta ijin untuk dakwah di masjid kami, pemberitahuan mendadak dan terkesan sdikit memaksa dan tergesa gesa. Karena terlihat kurang sreg, takmir masjid tidak serta merta mengijinkan namun juga tidak menolak. takmir mempersilahkan untuk beliau memberi tauziah namun takmir tidak memberitahukan ke jamaah bahwa akan ada ceramah shingga jamaah di masjid kami langsung keluar setelah sholat selesai. Karena Yang bersangkutan merasa diacuhkan,dimana jamaah tak ada yang tinggal untuk mendengar tauziah. Tauziah dari yang bersangkutan pun gagal dan beliau ngomel ngomel dan omelannya pun tidak tampak seperti perilaku ustad yang sholeh. Pembaca silahkan menolak bila ada ustad ini bertamu
ReplyDeletedan barusan 5 April 2017 ngisi ceramah dengan tema yang sama di mushola kantor kami.
ReplyDeleteSepertinya akan kami investigasi karena ada kecenderungan mualaf palsu, terima kasih laporan diatas
ReplyDeletePenipu tolong disebarluaskan agar pengurus masjid tidak tertipu
ReplyDeleteHari ini ybs di banjarmasin
ReplyDeleteYbs sehabis solat Jumat di masjid Hasanuddin al majedi Banjarmasin, penyampaian persis sama dgn tulisan di atas dan meminta sumbangan
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete