Menteri Pariwisata Arief Yahya: kontribusi besar. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Dengan adanya budaya baru di masyarakat dan peranan pariwisata yang
tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional di Indonesia, dibutuhkan sebuah
strategi untuk bisa memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Hal ini dalam
memajukan kepariwisataan di Indonesia yang mendunia dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya
mengatakan saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menjadi budaya dan
tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari masyarakat termasuk juga
kegiatan dan aktivitas Pariwisata. "Sebanyak 88 persen dari wisatawan
telah menggunakan device saat berpegian ke suatu tempat wisata dan salah satu sektor
yang berkontribusi besar ke PDB nasional," ujar Arief Yahya kepada wartawan,
Selasa (16/2/2016), di Jakarta.
Sementara itu, peranan Smart City untuk
meningkatkan pariwisata Indonesia dan yang kedua akan membahas terkait peranan
budaya di dalam mewujudkan Smart City. Namun, budaya dan teknologi tidak bisa
dipisahkan khususnya untuk sektor pariwisata.
Yahya menjelaskan sesi ini akan membahas contoh bagaimana peranan
berbagai sektor dari pengalaman yang sudah dilakukan untuk mewujudkan hal
tersebut. "Sesi ini akan diisi oleh pakar dan tokoh di beberapa bidang di antaranya
Walikota Jogya, Walikota Denpasar, Kementerian Dalam Negeri, dan Kerja Gerakan
Revolusi Mental," ujarnya.
Sementara itu, Inisiator Smart City/ITB,
Suhono H Supangkat mengatakan Smart City atau Kota Cerdas adalah Sebuah konsep
yang dirancang dan dimaksudkan untuk mendorong peningkatan kualitas kehidupan
manusia dengan mendayagunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai
enabler utama.
Melalui pengusaan TIK yang difokuskan pada
penyelesaian masalah-masalah yang banyak terdapat di kota, inovasi-inovasi dan
solusi dapat dibangun sesuai dengan kebutuhan dan prioritas kota. "Melihat
semakin padatnya kota besar di Indonesia saat ini, tentunya semakin banyak pula
masalah yang dapat ditemui.
Kebutuhan kota
terhadap konsep Smart City menjadi semakin meningkat," kata Suhono.
Suhono mengungkapkan Telkomsel bersama LAPI
ITB berinisiatif untuk melakukan kerja sama yang melingkupi survey dan kajian
terhadap kota yang memiliki ketertarikan dan potensi untuk implementasi Smart
City, serta pengimplementasikan konsep Smart City di beberapa kota tersebut.
Maksud utama dari implementasi Smart City untuk mendukung pengambilan keputusan
oleh walikota berdasarkan data dan informasi yang tepat dan tepat.
"Oleh karena itu, secara spesifik,
implementasi konsep Smart City ini diwujudkan oleh Telkomsel dan LAPI ITB dalam
bentuk Smart System Platform sebagai flatform integrasi data dan informasi
kota, serta layanan cerdas yang bertujuan untuk mendukung penyelesaiaan masalah
kota utamanya dalam hal transportasi, pendidikan, dan kesehatan," ungkap
Suhono.
Berkaitan dengan kerja sama yang telah
dilakukan antara Telkomsel dengan LAPI ITB di dalam pengembangan dan
implementasi Smart System Platform dan layanan cerdas lainnya untuk memajukan kota
di Indonesia, maka LAPI ITB menganggap perlunya dilakukan exposure atau
ekspose. Namun, ekspose ini akan memberikan wawasan dan memberikan informasi mengenai kemajuan
teknologi dan penelitian yang telah dicapai di dalam kerja sama penelitian
berkaitan dengan Smart City yang dilakukan secara bekerja sama antara Telkomsel
dan LAPI-ITB. (dade)
0 Comments