![]() |
Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah: banyak tidak terserap. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET – Pengelola air
bersih akan diambil alih Pemerintah Kota Tangerang bila direksi Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB) tidak sanggup melaksanakan pelayanan kepada
warga. “Kalau Direktur PDAM Tirta Benteng
tidak sanggup melaksanakan program yang sudah dicanangkan, Pemda akan mengambil
alih,” ujar Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah, Rabu (16/12/2015).
Hal itu ditegaskan
Walikota saat membuka Dialog Publik dengan tema “Percepatan Pembangunan Kota
Tangerang Dalam Penyediaan Air Bersih Guna Mewujudkan Kota Tangerang Yang Layak
Huni” diselenggarakan oleh Koprs Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Kota Tangerang
di Hotel Narita.
Arief mengatakan
kinerja direksi PDAM Tirta Benteng terlalu lamban dan banyak yang sudah diprogram
tidak jalan. Zona 1 pembangunan pipa sambungan yang direncanakan harus selesai
2015 tapi sampai sekarang belum terealisasi. Sementara zona 2 dan 3 harus
dilaksanakan pada 2016.
Zona 1 meliputi
Kecamatan Neglasari, Kecamatan Batuceper, Kecamatan Benda, dan Kecamatan
Cipondoh dengan rencana sambungan saluran 55.81 pelanggan sementara yang sudah
tersambung 21.883 sambungan. Zona 2 meliputi Kecamatan Tangerang, Kecamatan
Jatiuwung, Kecamatan Priuk, Kecamatan Karawaci, dan Kecamatan Cibobas dengan
rencana sambungan 45.97 pelanggan dan yang ada 1.865 sambungan. Sedangkan Zona
3 meliputi Kecamatan Pinang, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Ciledug, dan
Kecamatan Lararang dengan rencana sambungan 80.033 pelanggan yang sudah
terpasang 3.41 pelanggan.
Arief menjelaskan
untuk membantu kelancaran penambahan pelanggan Pemda telah menyediakan anggaran
Rp 13 miliar dan pada 2016 sebesar Rp 30 miliar. “Saya heran pada 2015 ini saja
dana penyertaan sebesar Rp 13 miliar belum diserap oleh PDAM. Kalau pada 2015
ini saja tidak terserap, bagaimana mau melaksankan pada 2016,” tutur Arief
kehenanan.
Walikota Tangerang
mengatakan bagi Pemda yang terpenting adalah tugas pokok PDAM meningkatkan
pelayanan penyaluran air bersih kepada warga. “Kalau pemasangan pipa untuk
penyaluran air bersih tidak meningkat bagaimana mau meningkatkan pelanggan.
Sementara itu, kata
Arief, PDAM Tirta Benteng harus meningkat pengguna air bersih kepada warga sampai
60.000 pelanggan. “Hal inilah seharusnya
menjadi kosentrasi direksi,” pinta Arief.
Sedangkan hasil audit Badang Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI, kata
Arief, PDAM masih mmebahas zona 1, 2, dan 3. “Kalau hanya dibahas kapan
dilaksanakannya? Seharusnya target untuk menambah 27.000 sambungan baru dapat
diupayakan,” tandas Arief.
Menanggapi hal itu,
Direktur PDAM Tirta Benteng H. Suyanto mengatakan PDAM masih kesulitan menambah
pelanggan baru karena terkendala adanya kerjasama dengan PT Moya. “Penambahan
sambungan baru kewajiban PT Moya sebanyak 24.236 pelanggan belum dilaksanakan,”
tutur Suyanto. (ril)
0 Comments