Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Walikota Tangerang Janji Naikkan Honorer Petugas Kebersihan Setelah Kencana ‘Terbang’

Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah: kerja keras.
(Foto: Dokumentasi TangerangNET.Com)  
NET – Guna  meningkatkan  semangat kerja  para tukang sapu jalanan dan petugas terminal, Pemda Kota Tangerang berjanji akan meningkatkan honor mereka dari Rp 85 ribu menjadi Rp 100 ribu perhari. 

Hal itu dilontarkan langsung oleh Walikota Tangerang Arief Rahadiono Wismansyah, Selasa (24/11/2015, setelah daerah tersebut meraih penghargaan  Adipura. yang digelar oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta pada Senin (23/11) lalu.

"Saya terimakasih atas apa yang telah anda kerjakan, sehingga Kota ini meraih Adipura," ujar  Walikota Tangerang di hadapan ratusan tukang sapu jalanan dan petugas terminal.

Karenanya, kata Walikota Tangerang, ke depannya kerja keras itu harus lebih ditingkatkan supaya kebersihan di jalanan atau pasar serta terminal tetap terjaga dengan baik. "Adipura ini merupakan penghargaan pasar dan terminal bersih. Mari, kita syukuri supaya ke depannya kita bisa bekerja lebih baik," tutur Walikota sembari menunjukkan piala Adipura itu kepada para karyawan honorer yang bernaung dibawah Dinas Kebersehan dan Pertamanan (DKP) Pemda Kota Tangerang tersebut.

Namun demikian raihan Adipura oleh  Kota Tangerang kali ini dinilai sebagai penurunan prestasi oleh masyarakat. Mengingat pada tahun sebelumnnya, Kota Ahlakul Kharimah tersebut pernah meraih Piala Adipura Kencana.

"Kali Ini Kota Tangerang hanya meraih Adipura. Sedangkan Adipura Kencana, diperoleh oleh Surabaya, Kendari, dan Balik Papan," kata Ade Yunus.

Penurunan rangking bagi Kota Tangerang tersebut, kata dia, harus dijadikan  momentum untuk mengevaluasi program dan etos kerja Adipura dan kebersihan Kota Tangerang ke depan. Terlebih dalam pemberdayaan masyarakat yang harus lebih massif bukan hanya parsial.  Misal, kata dia, taman itu orientasi dasarnya adalah penghijauan dan menjadi tempat aktivitas bercengkrama masyarakat. Bukan hanya sekedar bagus.

Kemudian, kata dia,  stop pola pemberdayaan yang bersifat seremonial, tetapi gerakan nyata yang mampu menggerakan  masyarakat agar lebih  peduli terhadap kebersihan, seperti gerakan pungut sampah yang seharusnya rutin bukan event tahunan saja," tandas  Ade Yunus, dari jaringan Nurani Rakya (Janur)  yang juga sebagai tim pemantau dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (man)

Post a Comment

0 Comments