Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemicu Diskusi Pilkada Gaduh, Pertanyaan Dua Calon Kalah “Apa Yang Dilakukan?”

Ribka Tjiptaning: berusaha netral tapi jadi emosi.
(Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com)  
NET – Diskusi publik Pilkada gaduh dipicu oleh penanya yang menyatakan, “Langkah apa yang  akan diambil bila dua orang calon yang kalah setelah hari pencoblosan?” Pertanyaan ini dilontarkan oleh H. Kamal Singadirata, warga Tangerang Selatan.

Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Kamal kepada ketiga calon Walikota yakni Ikhsan Modjo, Arsid, dan Airin Rachmi Diany dalam Diskusi Publik yang diselenggarakan PWI Tangsel dengan tema “Meningkatkan Partisipasi dan Pilkada Berkualitas” di Bandar Djakarta, Alam Sutera, Serpong Utara, Senin (30/11/2015).

Pertanyataan Kamal yang sehari-harinya berprofesi sebagai pengacara tersebut mendapat reaksi dari hadirin bahwa “dua orang yang kalah” itu menjurus kepada salah seorang calon. Reaksi keras pun muncul dari Ribka Tjiptaning, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Saya hadir di sini berusaha untuk netral dan hanya ingin menyaksikan diskusi saja. Namun, setelah penanya tersebut (Kama Singadirata-red) menyebutkan dua orang yang kalah, langsung pikiran saya ini mengarahkan kepada seseorang,” tandas Tjiptaning, yang anggota DPR RI tersebut.

Tjiptaning pun menuding kepada arah Kamal Singadirata membuat diskusi menjadi tidak berkualitas. “Kenapa harus dua orang yang kalah dan pertanyaan ditujuan kepada dua orang pula?  Pertanyaan ini langsung membuat saya ingin bicara karena diskusi untuk mengarahkan seseorang,” tuding Tjiptaning.

Kegaduhan bukan hanya karena Tjiptaning ingin bicara. Sebelumnya, ketika moderator diskusi Junaidi memberikan kesempatan kepada anggota DPRD Kota Tangsel bicara sempat terjadi kegaduhan. Penyebabnya, unsur patai politik pendukung dari calon Walikota Arsid belum terwakili untuk bicara yakni PDIP.

Dari kursi belakang, Drajat Sumarsono yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel maju ke depan untuk mendapat mike. “Dari partai pendukung calon nomor  dua harus diberi kesempatan. Jangan hanya nomor urut satu (Ikhsan Modjo-red) dan tiga (Airin-red) saja. Saya mewakili dari partai pendukung Pak Arsid pun harus diberi kesempatan,” tutur Drajat sambil meraih mike.

Meskipun begitu, ketika ketiga calon walikota menjawab pertanyaan baik Ikhsan Modjo, Arsid, dan Airin, tidak ada yang menyinggung soal  langkah apa yang diambil bila nantinya kalah dalam Pilkada serentak itu.

Ketua Panitia Pengawas Pilkada (Panwasda) Kota Tangsel Muhammad Taufiq MZ yang hadir pada acara diskusi tersebut menilai diskusi sudah berjalan bagus. Namun, apa yang terjadi dalam diskusi tersebut adalah dinamika.

“Itulah fakta yang kita saksikan, tidak mudah mengatur ruang publik. Dalam diskusi ini ada saja yang merasa kurang puas,” tutur Taufiq. (ril)


Post a Comment

0 Comments