Para demonstran orasi di Tugu Adipura: banyak imigran gelap. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
“Tenaga kerja
Indosesia masih banyak menganggur, kenapa harus mendatangkan tenaga kerja dari
luar negeri? Pemerintah harus mendahulukan kepentingan rakyat sendiri ketimbang
tenaga kerja asing,” ujar Ade Arif Budiman dalam orasi saat melakukan unjuk
rasa di Tugu Adipura Jalan Veteran, Kota Tangerang, Selasa (15/9/2015).
Unjuk rasa yang
dilakukan oleh puluhan anggota HMI Kota Tangerang secara bergantian melakukan
orasi dengan pengeras suara. Sementara sejumlah anggota Polres Metro Tangerang melakukan
pengawalan terhadap berlangsungnya unjuk rasa.
Ade Arif yang pada
unjuk rasa tersebut bertindak sebagai koordinator lapangan (Korlap),
menjelaskan kebijakan Pemerintah yang memberi peluang kepada TKA terutama dari
Cina adalah keputusan yang salah besar.
“Kebijakan tersebut
harus segera dikoreksi. Kami merasa sedih melihat banyaknya pengangguran,
sementara Pemerintah mendatang ribuan TKA dari Cina. Kami minta Pemerintah
mengkaji ulang untuk mendatangkan TKA dari Cina,” tandas Ade Arif yang juga
Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Syech Yusuf Tangerang.
Pada unjuk rasa
tesebut, para demonstran membawa data bahwa telah banyak pelanggaran imigran
gelap asing. Data dari Direktorat
Jenderal Imigrasi pada 2015 berkisar
dari Januari sampai dengan Agustus, ada 20.911 orang imigran gelap dari Cina. Dari
jumlah tersebut terdapat 16.328 orang adalah TKA.
0 Comments