![]() |
Supri Andriani: tidak seperti lima tahun lalu. (Foto: Angga, TangerangNET.Com) |
NET - Keputusan
sebagian besar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai politik membuat mesin partai
menjadi pasif sehingga disinyalir mesin partai tidak akan mengikuti instruksi partainya. Mereka akan
berbondong-bondong melakukan dukungannya sesuai dengan keinginannya.
Koordinator bidang
Politik dan Analisa Sosial Tangerang Public Service (TPS) Supri Andriani
mengatakan keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Politik membuat sebagian besar
kader partai kecewa.
"Saya yakin betul
kader-kader partai akan berbeda arus dengan instruksi partai dengan kondisi
seperti ini dan yang diuntungkan itu
incumbent (Airin-Benyamin), maka peluang
incumbent untuk menang sangat tinggi sekali," ujar Supri saat ditemui di
kediamannya, Sabtu (25/7/2015).
Supri menjelaskan kontestasi Pilkada Tangsel 9 Desember
mendatang akan mengalami iklim yang adem ayem. Hal itu karena mesin partai
tidak bisa berjalan secara optimal dan maksimal.
"Sederhana aja
dah, 5 Tahun yang lalu posisi Arin-Benyamin itu masih ada lawan
terkuatnya (Arsid-Andre). Artinya, masih ada yang mampu menyainginya, dan akan
jauh berbanding terbalik pada tahun 2015 ini,” ucap Supri.
Kenapa, kata Supri, karena
kondisi incumbent atau petahana sudah cukup terkenal, tidak seperti dulu. Hal
seperti ini sudah menggambarkan kemenangan ada di tangan incumbent
(Airin-Benyamin-re)," jelas Supri.
Sementara hal senada
disampaikan ketua Dewan Pimpinan Cabang Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem)
KotaTangsel Darmadi Rohidi mengatakan dirinya sangat kecewa dengan keputusan
DPP PDI Perjuangan.
"Guwe jalan di tempat kalau bukan kader partai yang
usung, karena PDI Perjuangan adalah partai pemenang Pemilu," tutur Rohidi.
(re/ril)
0 Comments