Unggul Priyanto saat memukul gong: defisit kebutuhan gula nasional. (Foto: Dade Fachry/tangerangnet.com) |
NET - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
untuk menuju swasembada gula nasional perlu dilakukan revitalisasi terhadap
sejumlah pabrik gula eksisting, serta membangun beberapa pabrik gula baru,
untuk menanggulangi defisit kebutuhan gula nasional. Tentu saja peningkatan
produktivitas seiring dengan membaiknya desain dan engineering tersebut tidak
dapat dilakukan sendiri.
"Saat ini untuk mencapai
target Kemandirian Industri Gula Nasional bukan hal yang ringan, perlu aksi
yang nyata dari pemangku kepentingan industri gula tanah air serta dukungan
teknologi yang handal. Hal ini ditujukan agar TKDN meningkat, serta kemandirian
Industri Gula Nasional dapat diwujudkan," ujar Kepala BPPT Unggul Priyanto
kepada wartawan, Selasa (20/3/2018).
Hal itu disampaikan Unggul saat
membuka acara "Dialog Gula Nasional & Peluncuran Buku Standar Desain
Pabrik Gula Merah Putih", di Ruang Auditorium Lantai 3 Gedung 2 BPPT, Jalan
MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Unggul menjelaskan diperlukan
keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat. Dalam
hal ini BPPT siap mendukung seluruh rencana Pemerintah untuk meningkatkan
kemampuan industri gula nasional melalui integrasi sektor produksi seperti
industri manufaktur dan pertanian dengan penyediaan suatu desain standar pabrik
gula yang diharapkan dapat diaplikasikan untuk pembangunan dan revitalisasi
pabrik gula nasional.
"Dari hasil perekayasaan yang
telah dilaksanakan BPPT, diharapkan tahun 2019 potensi TKDN pabrik gula dapat
ditungkatkan sampai dengan 63.93 persen melalui penerapan standardisasi desain
yang berbasis kemampuan industri nasional," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pusat Teknologi
Industri Permesinan BPPT Barman Tambunan mengatakan BPPT telah bekerja sama
dengan PTPN XII dalam kaji terap FEED (Front-End Engineering Design) Pabrik
Gula Modern, Terintegrasi dan terpadu kapasitas 6000 TCD.
"FEED ini menjadi referensi
teknis dari desain pembangunan pabrik gula Glenmore (PT IGG), Banyuwangi, Jawa
Tengah Timur yang pembangunannya telah melalui tahap testing & comissioning,
yang telah beroperasi pada tahun 2017. Desain pabrik Gula Glenmore inipun dapat
menjadi desain standar untuk pembangunan pabrik gula modern di Indonesia yang
tinggi nilai TKDN," kata Barman.
Barman menjelaskan hingga kini
BPPT aktif dalam 11 kegiatan dari 22 program aksi, Program Revitalisasi
Industri Gula Nasional (PRIGN). Satu kegiatan utamanya adalah Desain Konseptual
PG Modern 10.000 ton cane per day (TCD).
"Guna mengantisipasi
kebutuhan gula nasional yang terus meningkat sejak tahun 2012, hingga
menyebabkan impor produk gula. Hal ini memerlukan usaha holistik baik dari sisi
On Farm maupun Off Farm, untuk menuju swasembada gula nasional," ujarnya.
Oleh sebab itu, dirasakan perlu
adanya penguasaan teknologi industri gula mulai dari kliring teknologi, audit
teknologi, dan inovasi teknologi di Industri Gula Nasional yang mencakup
teknologi proses, diversifikasi produk dan turunannya. (dade)
0 Comments