GM Kantor Cabang Bandara Internasional
Soetta Heru Karyadi dan instansi pendukung
pada pelaksanaan Cyber Security Exercise 2025.
(Foto: Istimewa)
NET - Cyber Security Exercise 2025 digunakan oleh PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sebagai langkah strategis guna memperkuat kesiapsiagaan dan ketahanan siber, khususnya menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang merupakan salah satu puncak musim angkutan udara nasional.
General Manager Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta Heru Karyadi mengatakan Bandara Soetta sebagai bandara terbesar di Indonesia dan salah satu bandara tersibuk di Asia Pasifik melayani penerbangan domestik dan internasional dengan total jangkauan lebih dari 247 destinasi.
“Dengan peran strategis tersebut, gangguan terhadap infrastruktur digital bandara berpotensi berdampak signifikan terhadap kelancaran mobilitas masyarakat, aktivitas ekonomi nasional, serta reputasi Indonesia di mata dunia,” ujar Heru Karyadi kepada wartawan di Tangerang, Jumat (12/12/2025).
Latihan ini, kata Heru, difokuskan pada penguatan respons terhadap potensi serangan siber yang dapat mengganggu sistem operasional vital seperti check-in, baggage handling, otomasi, SCADA, IoT, hingga komunikasi layanan di terminal.
Heru menjelaskan melalui simulasi serangan ransomware pada layanan check-in domestik Terminal 3, Cyber Security Exercise 2025 dirancang menyerupai kondisi nyata untuk menilai kesiapan respons, alur koordinasi, dan kemampuan mitigasi cepat serta langkah pemulihan yang efektif menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas operasional bandara.
Menurut Heru, pelaksanaan Cyber Security Exercise 2025 turut melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Perhubungan, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian, serta berbagai pemangku kepentingan utama ekosistem bandara seperti Otoritas Bandar Udara Wilayah I, AirNav Indonesia, AOC Domestik, dan AOC Internasional. Kolaborasi ini sejalan dengan penguatan kerangka keamanan siber nasional yang diatur melalui Perpres 82 Tahun 2022, Perpres 47 Tahun 2023, serta Peraturan BSSN Tahun 2024 yang mendorong peningkatan implementasi keamanan siber pada infrastruktur kritikal nasional sektor transportasi udara.
Pelaksanaan Cyber Security Exercise, kata Heru, menjadi bagian penting dalam memastikan bandara tetap siap menghadapi potensi ancaman siber kapan pun.
“Kesiapan operasional tidak hanya ditentukan oleh layanan di lapangan, tetapi juga oleh ketangguhan seluruh sistem digital yang mendukung pergerakan penumpang dan pesawat. Melalui latihan ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh prosedur, mekanisme koordinasi, dan kemampuan mitigasi berjalan secara terukur dan dapat segera diterapkan apabila diperlukan,” ujar Heru.
Heru menjelaskan latihan ini menjadi momentum penting jelang periode angkutan Natal dan Tahun Baru 2026, yang secara historis mencatat peningkatan signifikan pada trafik penumpang.
“Menjelang puncak libur Nataru, ketahanan siber menjadi bagian integral dari kesiapan operasional Bandara Soekarno-Hatta. Kami berkomitmen memastikan bahwa seluruh sistem berjalan optimal sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap aman, lancar, dan andal,” tutur Heru.
Melalui pelaksanaan Cyber Security Exercise 2025, Bandara Soekarno-Hatta berharap sinergi seluruh pihak dalam menjaga keamanan siber dapat semakin kuat, sekaligus memperkuat kesiapsiagaan, koordinasi, dan kemampuan pemulihan terhadap insiden siber di lingkungan kebandarudaraan.
“Upaya ini diharapkan menjaga stabilitas operasional dan memastikan layanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa pada periode puncak akhir tahun,” ucap Heru. (*/pur)



0 Comments