Pj Walikota Tangerang Nurdin berbincang dengan Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo sebelum rapat dimulai. (Foto: Istimewa) |
Hal itu terungkap ketika Nurdin memberikan sambutan pada Pembukaan
Pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Tangerang, Mengenai Rancangan
Perubahan Kebijakan Umum APBD dan Rancangan Perubahan Prioritas dan Plafon APBD
Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2024, Selasa (6/8/2024).
Pj Walikota menuturkan penyusunan rancangan Perubahan
KUA-PPAS tersebut dilatarbelakangi oleh antisipasi kinerja pembangunan tahun
2024 agar sesuai dengan target.
"Pada rancangan perubahan KUA-PPAS 2024 ini, kita fokus
mengalokasikan anggaran untuk tematik pembangunan Kota Tangerang, yakni untuk
penganan kemiskinan ekstrem, penanganan permasalahan stunting, penanganan
pengangguran melalui link and match pendidikan vokasi, pengendalian inflasi
dengan menjaga ketersediaan bahan pokok dan pengendalian stabilitas
harga," tutur Nurdin pada rapat pembahasan bersama Ketua DPRD Kota Tangerang
Gatot Wibowo, yang digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tangerang, Jalan
Satria Sudirman.
Nurdin menjelaskan pendapatan daerah dianggarkan sebesar
Rp4,78 triliun yang sebelumnya sebesar Rp4,87 triliun yang terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2,25 triliun yang sebelumnya Rp 2,37
triliun dan pendapatan transfer sebesar Rp2,53 triliun yang sebelumnya Rp 2,49
triliun.
"Dan belanja daerah dianggarkan sebesar Rp 5,27 triliun
yang sebelumnya Rp5,38 triliun, yang terdiri belanja operasi sebesar Rp4,31
triliun yang sebelumnya 4,39 triliun, lalu belanja modal sebesar Rp944,61
miliar, yang sebelumnya Rp939,51 miliar dan belanja tidak terduga sebesar
Rp17,76 miliar yang sebelumnya Rp44,79 miliar," jabar Nurdin.
Belanja daerah tersebut, kata Nurdin, digunakan untuk
menangani enam urusan wajib pelayanan dasar, 18 urusan wajib non pelayanan
dasar, lima urusan pilihan, dua unsur pendukung urusan pemerintah, lima unsur
penunjang urusan pemerintah, satu unsur pengawasan urusan pemerintah, satu
unsur kewilayahan dan satu unsur pemerintahan umum yang dilaksanakan oleh 40
perangkat daerah.
"Dengan demikian terdapat defisit sebesar Rp488,36
miliar yang sebelumnya sebesar Rp510,14 miliar yang ditutup dari pembiayaan
netto," imbuhnya. (*/pur)
0 Comments