HR Ubay Permana. (Foto: Ist/koleksi pribadi Ubay Permana) |
PEMILIHAN Presiden (Pilpres) 2024 kali ini banyak hal yang
menarik. Mulai gaya kampanye calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres)
sejak diresmikan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).
Bahkan acara debat pun tidak luput dari perhatian warga
sebagai pemilih. Apakah pendukung Capres-Cawapres Anies Rasyid
Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subiyanto-Gibran Rakabuming Raka, mapun
pasangan Ganjar Pramonowo-Mahfud MD.
Sejak debat pertama antara sesama Capres sampai debat antara
sesama Cawapres. Namun, yang paling menarik adalah pada acara debat Capres putaran
kedua. Ada acara menangis massal. Ada apa?
Prabowo menangis karena tak mampu menjawab pertanyaan Anies
dan Ganjar dalam debat Capres tersebut.
Prabowo berambisi menjadi presiden bukan karena ingin
mengelola negara ini yang bersesuaian dengan Undang-Undang Dasar (UUD) ‘45 , UU
peraturan dan tata negara yang baik.
Prabowo pernah berstatemen “akan timbul dan tenggelam
bersama rakyat” tetapi dia tenggelam ketika rakyat di dzolimi, Ulama
dikriminalisasi, oposisi dipersikusi, ummat Islam teraniaya, dan bahkan
terbunuh oleh penguasa, justeru dia timbul di istana bergabung dengan lawan
politiknya, Joko Widodo.
Prabowo ingin menjadi Presiden RI karena ingin melanggengkan
dan membesarkan perusahaannya.
Suatu pengkhianatan yang dilakukan oleh Prabowo dan wajib di
lawan oleh ummat Islam. (**)
Tangerang, 20 Januari 2024.
Wassalam: Panglima
0 Comments