Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jaga Keseimbangan Lingkungan, Warga Diminta Sedekah Air Dan Sampah

Pj Walikota Tangerang Dr. Nurdin 
secara simbolik menerima sampah warga.  
(Foto: Istimewa)  

NET - Masyarakat diajak untuk melakukan sedekah air dan sedekah sampah, sebagai upaya konservasi air untuk menangani banjir di Kota Tangerang.

Kegiatan Gerakan Sedekah Air dan Sampah dilakukan di hadapan Penjabat (Pj) Walikota Tangerang Dr. Nurdin di Gedung Perumahan Setneg, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (24/1/2024). 

Nurdin mengatakan sedekah air dan sedekah sampah merupakan cara untuk menyimpan air di musim hujan, sehingga bisa digunakan saat musim kemarau.

"Kita sering mendengar, pada musim kemarau ada yang mengeluh tidak mendapatkan air. Pada musim hujan, banjir terus-menerus terjadi. Ini menjadi tantangan kita, bagaimana caranya agar air di musim hujan bisa kita simpan, dan bisa disedekahkan kepada makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tanaman," ujar Dr. Nurdin.

Gerakan ini, kata Nurdin, jika ingin mencapai hasil optimal tentunya harus dilakukan secara masif, sehingga dapat memberikan dampak luas bagi masyarakat Kota Tangerang.

“Gerakan ini dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja. Misalnya di halaman rumah, kita bisa membuat kolam resapan untuk menampung air hujan. Kita juga bisa membuat biopori untuk mengurangi air yang masuk ke saluran air,” ucapnya.

Nurdin menyampaikan dengan dilakukannya sedekah ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan kekeringan, serta menjaga kelestarian lingkungan. Dirinya juga mengajak seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk melakukan upaya adaptasi dan mitigasi yang dilakukan bersama-sama dengan pemerintah. 

“Gerakan ini perlu kita lakukan secara bersama-sama dan masif. Mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi air, sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir dan kekeringan, serta menjaga keseimbangan lingkungan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), menyerahkan 13 Alat Biotor (untuk membuat biopori) dan alat pemantau Udara Parameter (PM) 2.5 yang merupakan salah satu parameter Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) kepada 13 Kecamatan. Benih/bibit tanaman sebanyak 25 paket yang akan diserahkan kepada 9 kampung iklim dan 16 bank sampah yang ada di Kecamatan Pinang dan Cipondoh. Kemudian, tong komposter sebanyak 49 yang akan diserahkan kepada 13 kecamatan, 11 kelurahan, 9 kampung iklim dan 16 bank sampah, dan 50 karung Bekasa Maggot (Kasgot) @25 kilogram yang akan diberikan kepada kecamatan, perwakilan Proklim dan bank sampah serta 11 kelurahan di Pinang. (*/pur)

 


Post a Comment

0 Comments