Peserta rapat koordinasi dan raker forum penyuluhan anti-korupsi foto sesuai rapat. (Foto: Istimewa) |
“Pada prinsipnya secara umum pertemuan ini untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat khususnya para penyuluh untuk bisa mengembangkan
kemampuannya secara baik hingga bisa menerapkan nilai-nilai antikorupsi itu
dengan baik,” ungkap Sekretaris Inspektorat Provinsi Banten Nia Karmina, Jumat
(10/2/2023).
Hal itu dikatkan Nia Karmina pada pembukaan Rapat Koordinasi
dan Rapat Kerja Forum Penyuluh Anti Korupsi (PAK) Provinsi Banten di Ruang
Rapat Paripurna di Gedung Inspektorat, Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten
(KP-3B), Curug, Kota Serang.
Menurutnya, dengan adanya forum koordinasi dan rapat kerja
ini mampu menciptakan strategi melalui pendidikan antikorupsi yang bisa
diterima oleh semua kalangan khususnya para generasi muda.
“Dengan adanya kegiatan ini, saya harap bisa memunculkan
kegiatan yang tidak hanya diberikan kepada masyarakat umum saja. Tapi khususnya
pada generasi muda yang tentunya dalam kegiatan sehari-harinya bisa sambil
diterapkan kegiatan yang tidak mengarah pada korupsi,” jelasnya.
Ketua forum Penyuluh Antikorupsi (PAK) Provinsi Banten Ratu
Syafitri Muhayati menyatakan rapat koordinasi dan rapat kerja penyuluh
antikorupsi ini selain untuk menyusun rencana kerja, sekaligus juga menyusun
teknis pelaksanaan, evaluasi serta pelaporan semua kegiatan para penyuluh
antikorupsi di Provinsi Banten.
“Ini merupakan upaya kita dalam meningkatkan kesadaran atas
berbudaya antikorupsi. Serta memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk menjadikan
banten yang lebih baik,” jelas Fitri.
Menurut Fitri, dengan kolaborasi yang dijalin antar penyuluh
mampu mengimplementasikan pendidikan antikorupsi di berbagai unsur lingkungan
yang menjadi pendukung terjadinya suatu kegiatan.
Melalui Forpak ini, kita mencoba untuk menyusun sinergi dan
kolaborasi dengan berbagai unsur seperti unsur pemerintah provinsi/kabupaten/kota
dan lembaga lainnya ,” ungkapnya
Dengan berbagai program besar yang diadakan oleh para
penyuluh, kinerja para penyuluh pada 2023 akan diperluas lagi salah satunya
melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Desa antikorupsi atas penyelenggaraan desa di
Banten.
Banyak sekali program-program yang akan kita lanjutkan di
tahun ini, seperti Jawara Aksi dan Pelopor Aksi yang telah kita lakukan di
tahun sebelumnya, serta Program Kegiatan Gerakan Pelajar Lawan Korupsi atau
GALAKSI Banten ” jelasnya
Fitri berharap dengan program kerja yang disertai dengan
sinergi dan kolaborasi yang baik. Penyuluh mampu memberikan inovasi dan
kreatifitas dalam pengimplementasian nilai-nilai antikorupsi dengan sepenuh
hati sehingga bisa melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
“Jadi dalam implementasinya saya harap mampu menjadikan
suatu praktik baik yang bisa dilakukan oleh para penyuluh. Tentunya juga untuk
memberikan motivasi atau kesadaran untuk berbudaya antikorupsi dari hati ke
hati,” pungkasnya. (*/pur)
0 Comments