Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membacakan teks Proklamasi pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila. (Foto: Istimewa) |
Peringatan ini menjadi momentum rutin setiap tahun, untuk
menggugah kesadaran kebangsaan anak bangsa agar senantiasa merawat, dan
mengamalkan Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, dan pandangan hidup
bangsa, yang terbukti sejak kemerdekaan hingga kini sangat berperan dalam
menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sejarah mencatat setelah melewati serangkaian ujian
kesejarahan seperti Gerakan 30 September, pemberontakan DI/TII, hingga maraknya
penyebaran paham radikalisme dan terorisme, Pancasila terbukti tetap 'sakti',
tetap kokoh tidak tergoyahkan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Namun
bukan berarti kini kita bisa abai, mengingat 'kesaktian' Pancasila harus
senantiasa kita rawat, jaga, dan perjuangkan bersama," ujar Bambang
Soesatyo (Bamsoet) usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1
Oktober, di Lubang Buaya, Jakarta, Sabtu (1/10/2022).
Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dibacakan Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, membacakan dan
menandatangani naskah Ikrar Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri Agama Yaqut
Cholil Qoumas membacakan doa.
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan jika pada masa lampau
Pancasila dihadapkan pada berbagai peristiwa pemberontakan. Pada saat ini
Pancasila juga tetap mendapatkan berbagai tantangan. Salah satunya, terlihat
dari manifestasi sistem politik yang dibangun untuk mewujudkan demokrasi
Pancasila. Belum sepenuhnya menampung aspirasi seluruh rakyat secara inklusif
dan menjangkau berbagai kelompok minoritas. Paradigma Pancasila juga belum
sepenuhnya melandasi konsolidasi demokrasi.
"Karena itu, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari
segenap komponen bangsa, untuk terus menghadirkan Pancasila dalam setiap denyut
nadi dan nafas kehidupan kebangsaan kita. Karena ke depan, berbagai tantangan
kebangsaan yang kita hadapi, akan semakin kompleks dan dinamis, seiring laju
perkembangan zaman," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan
Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia itu menerangkan
terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, rakyat Indonesia patut
bersyukur selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, berbagai
program pembangunan telah berhasil diselesaikan. Konsep pembangunan dengan
mengedepankan Indonesia Sentris dan Membangun dari Pinggiran, tidak lepas dari
semangat jiwa Pancasila.
"Misalnya dari sisi pembangunan infrastruktur yang
menjadi program unggulan pemerintahan Presiden Joko Widodo, di sepanjang 2014
hingga September 2022 telah berhasil dibangun 1.762,3 Kilometer jalan tol, 30
bendungan, 29 bandar udara, serta 316.590 jalan desa. Tahun 2023-2024,
ditargetkan bisa selesai dibangun tambahan 750 Kilometer jalan tol, 27
bendungan, dan 9 bandar udara," pungkas Bamsoet. (*/pur)
0 Comments