Calon penumpang datang dari luar negeri diperiksa secara ketat oleh petugas Bandara. (Foto: Istimewa) |
Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno-Hatta Darmawali Handoko
mengatakan pengawasan kesehatan ini dilakukan secara bersama oleh seluruh
lintas sektor yang ada di Bandara Soekarno-Hatta berkoordinasi dengan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta (KKP Kementerian Kesehatan)
dan didukung oleh PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta
yang menyediakan fasilitas sarana dan prasarana.
"Gejala utama Monkeypox adalah adanya ruam merah kulit
di sekitar wajah dan anggota badan lainnya serta adanya bengkak kelenjar getah
bening di area sekitar leher. Selain itu, gejala yang mungkin saja terjadi
antara lain suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius, nyeri sendi dan otot,
serta tampak kurang sehat. Hal ini berbeda dengan Covid dimana demam masih menjadi
salah satu gejala utama," jelas dokter Darmawali Handoko.
Darmawali Handoko mengatakan pengawasan kesehatan dilakukan
dengan pengamatan visual untuk melihat apakah ada gejala monkeypox pada awak
dan penumpang pesawat internasional yang baru mendarat di Bandara
Soekarno-Hatta dan domestik yang berangkat dan datang.
Pengawasan terhadap tanda dan gejala visual tersebut, kata
Handoko, sebagian besar dapat terdeteksi pada saat pelaku perjalanan melakukan
proses check-in untuk memproses keberangkatan dan pemeriksaan security kedua
setelah proses check-in dimana pelaku perjalanan diminta untuk membuka masker.
“Proses pemeriksaan Imigrasi saat pelaku perjalanan
melakukan pemeriksaan paspor. Hal ini termasuk juga dengan awak pesawat yang
harus melalui thermal scanner dan pengamatan secara visual,” ucap Handoko
kepada wartawan, Jumat (26/8/2022).
Handoko menuturkan apabila petugas bandara menemukan tanda
dan gejala Monkeypox dapat langsung melaporkan kepada petugas KKP dan petugaa
KKP akan melakukan pemeriksaan mendalam. Jika mengarah kepada gejala Monkeypox
maka penumpang maka akan dilakukan
prosedur tatalaksana dan dirujuk ke rumah sakit jika diperlukan.
KKP Kemenkes bersama dengan seluruh stakeholder di Bandara
Soekarno-Hatta juga melakukan sosialisasi terkait pencegahan penyebaran
monkeypox.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus
Haryadi mengatakan AP II sebagai pengelola bandara mendukung penuh upaya pencegahan
penyebaran monkeypox.
"Penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta
saat ini dilayani melalui Terminal 3. Di Terminal 3 sudah dilengkapi thermal scanner yang dapat mendeteksi suhu
tubuh setiap awak dan penumpang pesawat secara bersamaan. Awak dan penumpang
pesawat ketika baru mendarat dari luar negeri dipastikan akan melalui thermal
scanner tersebut dan pengamatan secara visual. Ketika diketahui ada awak dan
penumpang dengan suhu di atas yang telah ditetapkan, maka thermal scanner akan
memberi peringatan kepada personel KKP Kemenkes," ujar Agus Haryadi.
Bandara Soekarno-Hatta menyiapkan ruang isolasi yang
dilengkapi berbagai peralatan dan perlengkapan guna tempat isolasi apabila ada
awak dan penumpang pesawat yang suspek terpapar monkeypox.
Agus Haryadi menuturkan seluruh stakeholder Bandara
Soekarno-Hatta berkolaborasi dan bersinergi penuh dalam mendukung upaya
pencegahan penyebaran monkeypox. (*/pur)
0 Comments